Selebrita
Perubahan Sikap Rizky Billar dan Lesti Kejora pada Karyawan Kini Dibongkar Mantan Kru Youtube Lestar
Di tengah hebohnya masalah nikah siri Rizky Billar dan Lesti Kejora, sejumlah karyawan yang merupakan kru Youtube Leslar malah mundur.
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Murhan
Akan tetapi, di satu sisi, karyawan akan menganggap si bos pilih kasih. Yang rajin ditekan terus dengan beban kerja yang menumpuk. Sedangkan yang malas, santai-santai saja. Padahal gaji dan fasilitas yang diterima sama. Lambat laun, karyawan yang sudah loyal dan rajin pun akhirnya tidak betah dan memutuskan resign.
2. Muncul rasa jenuh
Ketika seseorang sudah bekerja di satu perusahaan dalam jangka waktu lama, misalnya 5 tahun, pasti akan muncul rasa jenuh. Apalagi bila pekerjaan yang dilakoni tidak sesuai dengan passion. Wah itu sih, tidak ada hitungan bulan juga sudah uring-uringan mau resign.
Rasa jenuh dan bosan juga muncul karena melakukan pekerjaan yang monoton. Mengerjakan tugas dan laporan yang sama setiap hari, hanya duduk di depan komputer selama 8 jam. Biasanya jenuh ini, bisa diobati dengan mengambil cuti dan pergi berlibur.
Namun adakalanya, rasa jenuh ini sudah pada level akut. Cuti pun percuma. Tetap saja bawaannya mau resign, mencari tantangan di perusahaan baru. Begitu jenuh dan bosan sudah parah, apalagi sudah mendapat pengganti kerja baru, maka karyawan akan segera mengajukan resign.
Baca juga: Harga Baju Akad Nikah Ria Ricis dan Teuku Ryan Disentil, Akash Josh Sebut Nolnya Banyak
Baca juga: Bisa Jadi Anak Tiri Ayu Ting Ting, Intip Gantengnya Ezzar si Putra Sahrul Gunawan yang Mirip Ayahnya
3. Visi perusahaan abu-abu, perintah tidak jelas
Alasan lain karyawan resign dari kantornya adalah visi perusahaan yang abu-abu. Artinya tidak jelas arah perusahaan mau dibawa ke mana. Hal ini akan berdampak pada pekerjaan bawahan. Misalnya bos memerintahkan melakukan pekerjaan seperti ini, namun di satu sisi, ada SOP atau aturan perusahaan yang melarang pekerjaan demikian.
Walhasil karyawan yang notabene-nya cuma sebagai bawahan, bingung harus seperti apa. Itu terjadi karena tidak adanya kejelasan dan ketegasan apa sebenarnya tujuan perusahaan. Kalau begini terus, bisa saja satu per satu karyawan resign. Buat apa bertahan, visi perusahaan saja tidak jelas, apalagi masa depan mereka.
4. Kurangnya Apresiasi
Ini mungkin jadi alasan pengunduran diri yang paling juga terjadi. Tidak ada apresiasi dari kantor atas apa yang telah dicapai karyawan. Misalnya ketika karyawan sukses menggolkan proyek besar, tidak ada bonus dari kantor. Alibi perusahaan, karena itu sudah menjadi tanggung jawab dan tugas karyawan tersebut.
Malah terkadang ada bos atau perusahaan yang boro-boro memberikan bonus, ucapan terima kasih saja tidak. Kalau sudah begitu, karyawan merasa tidak dihargai kerja kerasnya. Jadi jangan salahkan karyawan jika nantinya terjadi resign massal.
Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan menerapkan reward and punishment kepada karyawan. Agar yang berkinerja bagus, diganjar dengan penghargaan atau apresiasi. Sedangkan yang kinerjanya buruk, diberikan sanksi atau hukuman.
5. Jenjang karier tidak jelas
Tidak munafik, banyak orang bekerja di sebuah perusahaan selain untuk memperoleh penghasilan tetap setiap bulan, juga ingin mencapai kesuksesan karier. Tapi apa jadinya kalau di kantor Anda tidak ada kejelasan jenjang karier. Semuanya abu-abu.
Misalnya, kalau bekerja sudah 5 tahun, berpeluang naik jabatan. Atau sudah berkontribusi banyak hal untuk perusahaan, termasuk proyek-proyek penting, tapi tidak juga dipromosikan naik jabatan, pangkat, atau gaji. Karena karier di perusahaan tersebut tidak jelas, lebih baik untuk resign.