Harga Emas Antam Hari Ini

Harga Emas Antam Hari Ini 31 Oktober 2021, Stagnan di Level Rp 925.000 Per Gram

Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak bergerak pada Minggu (31/10).

Editor: M.Risman Noor
Tribunnews/Herudin
Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Seiring dengan naiknya harga emas yang mencapai Rp 1,022 juta per gram pada Selasa (28/7/2020), PT Pegadaian (Persero) mengajak masyarakat untuk melakukan top up atau menambah nilai pinjaman bagi masyarakat yang telah menggadaikan emasnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Stagnan alias tak bergerak, kini harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak bergerak pada Minggu (31/10).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 925.000.

Harga emas Antam ini tak bergerak dari harga Sabtu (30/10) yang juga berada di level Rp 925.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 815.000 per gram. Harga tersebut juga stagnan dibandingkan dengan harga buyback pada Sabtu (30/10) yang juga ada di Rp 815.000 per gram.

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Naik Lagi di Angka US$61.591, Aset Kripto Siap-siap Rebound

Baca juga: Dinas Perikanan Tanbu Ingatkan Pembudidaya Bioflok Jangan Tergiur Investasi 

Harga jual logam mulia atau emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam stagnan di level Rp 973.000 per gram
Harga jual logam mulia atau emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam stagnan di level Rp 973.000 per gram (Tribunnews/Jeprima)

Dilansir dari kontan.co.id, berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Minggu (31/10) dan belum termasuk pajak:

Harga emas 0,5 gram: Rp 512.500
Harga emas 1 gram: Rp 925.000
Harga emas 5 gram: Rp 4.400.000
Harga emas 10 gram: Rp 8.745.000
Harga emas 25 gram: Rp 21.737.000
Harga emas 50 gram: Rp 43.395.000
Harga emas 100 gram: Rp 86.712.000
Harga emas 500 gram: Rp 432.820.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 865.600.000

Baca juga: Jelang Akhir 2021, Sektor PMDM dan PMA Menggairahkan Iklim Investasi di Kalsel

Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas

Untung Rugi Menabung Emas

Seperti diketahui, emas merupakan salah satu ladang investasi favorit banyak orang karena dianggap paling aman (safe haven). Tak heran, emas disebut investasi kebal krisis.

Saat orang ramai-ramai lepas dolar, jual saham, surat utang, maupun reksadana di masa krisis, emas justru diborong atau dibeli. Pantas harga emas sempat naik ke level tertinggi sewaktu pandemi tahun lalu.

ILUSTRASI - Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Harga emas Antam di Pegadaian pagi ini Rp 1.069.000 per gram (11 September 2020).
ILUSTRASI - Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Harga emas Antam di Pegadaian pagi ini Rp 1.069.000 per gram (11 September 2020). (Tribunnews/Herudin)

Investasi emas sekarang ini tidak melulu dalam bentuk fisik, seperti emas batangan, emas perhiasan. Tetapi yang lagi ngetren adalah tabungan emas online, seperti dilansir dari Kompas.com.

Menabung emas pada platform investasi emas online besutan Pegadaian dan Antam, maupun melalui situs belanja online. Ya, menabung emas untuk mencapai tujuan investasi, seperti DP rumah, biaya menikah, biaya pendidikan anak, dan lainnya.

Apa kamu salah satu yang suka menabung emas? Menabung emas untuk investasi jangka panjang memiliki keuntungan dan kerugian. Berikut untung rugi menabung emas, seperti dikutip dari Cermati.com.

Baca juga: Harga Emas Antam 30 Oktober 2021 di Logam Mulia, Kini Rp 925.000 Per Gram

Keuntungan Menabung Emas

1. Mudah dicairkan

Merupakan keuntungan pertama dari tabungan emas, yakni mudah dicairkan. Artinya gampang untuk dijual lagi ketika mendesak butuh uang tunai.

Untuk menabung emas perhiasan, tinggal jual ke toko emas. Yang punya emas batangan atau logam mulia, bisa digadai atau jual ke Pegadaian, Antam, atau toko emas.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Jika memiliki tabungan emas online, lakukan transaksi jual melalui aplikasi tempat kamu menabung. Prosesnya sangat mudah dan cepat.

Seorang konsumen memperlihatkan emas batangan atau logam mulia yang baru dibelinya di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). Harga logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas hari ini berada di angka Rp 815.000 per gram atau naik sebesar Rp 16.000 dari posisi hari sebelumnya Rp 799.000 per gram. Sementara harga jual dari Rp 700.000 per gram naik sebesar Rp 14.000 jadi seharga Rp 714.000 per gram. Kenaikan harga emas yang hampir menyentuh 2 persen itu, dipicu memanasnya konplik Iran dan Amerika Serikat.
Seorang konsumen memperlihatkan emas batangan atau logam mulia yang baru dibelinya di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). Harga logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas hari ini berada di angka Rp 815.000 per gram atau naik sebesar Rp 16.000 dari posisi hari sebelumnya Rp 799.000 per gram. Sementara harga jual dari Rp 700.000 per gram naik sebesar Rp 14.000 jadi seharga Rp 714.000 per gram. Kenaikan harga emas yang hampir menyentuh 2 persen itu, dipicu memanasnya konplik Iran dan Amerika Serikat. (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

2. Harganya cenderung stabil

Menabung emas sama seperti melindungi nilai kekayaan. Sebab, harga emas cenderung stabil. Kalaupun naik atau turun, tidak akan sedrastis harga saham.

Maka dari itu, emas dikenal investasi yang paling aman. Risikonya sangat minim, karena jika dijual lagi pun, kamu masih bisa mendapat hasil optimal.

3. Bebas pajak

Jika investasi deposito, kamu bakal kena pajak 20 persen untuk simpanan lebih dari Rp 7,5 juta. Sementara tarif pajak 15 persen bila investasi di surat utang pemerintah.

Tetapi menabung saham untuk investasi bebas pajak. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 justru akan dikenakan kepada badan usaha yang menjual emas. Jadi, bukan dibebankan kepada pembeli.

Baca juga: Paket Internet Murah Telkomsel, Beli Paket Data Minimal Rp 20.000 Dapat Cashback 80 Persen

4. Bebas bunga

Menabung emas sama seperti investasi di produk syariah. Sebab, transaksi tabungan emas mengikuti hukum syariah, yang berarti tidak ada bunga.

5. Modal kecil, kurang dari Rp 10.000

Membeli emas fisik satu gram harus menyiapkan uang sekitar Rp 900 ribuan. Tetapi menabung emas online hanya perlu modal receh.

Kamu sudah bisa menabung emas online dengan modal mulai dari Rp 5.000. Bahkan ada yang menawarkan modal 100 rupiah atau 0,0001 gram.

Petugas menunjukan logam mutia di Butik Emas Antam, Komplek pertokoan DP Mal, Jalan Pemuda, Semarang, Selasa (4/8/2015). Dalam satu pekan ini harga logam mulia relatif stabil berkisar Rp 559 ribu per gram dari bulan Juli 2015 mencapai Rp 565 ribu per gram.
Petugas menunjukan logam mutia di Butik Emas Antam, Komplek pertokoan DP Mal, Jalan Pemuda, Semarang, Selasa (4/8/2015). Dalam satu pekan ini harga logam mulia relatif stabil berkisar Rp 559 ribu per gram dari bulan Juli 2015 mencapai Rp 565 ribu per gram. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Kerugian Menabung Emas

1. Tidak memberi penghasilan tambahan rutin

Namanya investasi pasti mengharapkan bisa memberi penghasilan tambahan setiap bulan atau setiap tahun. Contohnya seperti deposito maupun surat utang atau obligasi.

Tetapi tidak dengan menabung emas, sebab tidak ada bunga atau kuponnya. Kamu baru bisa mendapatkan keuntungan pada saat menjual emas. Itupun bila harga jual lebih tinggi dibanding harga beli.

2. Harus menabung emas jangka panjang baru untung

Hasil dari menabung emas untuk investasi akan terasa bila dilakukan dalam jangka panjang. Artinya lebih dari lima tahun.

Contoh harga emas pada tahun 2011 berkisar Rp 500.000an per gram. Saat ini, harga emas menyentuh Rp 900.000an per gram. Itu berarti, kenaikannya sekitar 80 persen dalam waktu 10 tahun.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Bupati Banjar Minta Kaum Muda Taklukkan Pandemi dan Pulihkan Perekonomian

Kalau kamu punya emas 10 gram di tahun 2011 senilai Rp 5 juta, dijual tahun ini dengan harga di atas, maka total sekitar Rp 9 juta. Untung sekitar Rp 4 juta.

Bandingkan bila kamu menabung emas jangka pendek. Beli emas 10 gram di September 2011, saat harganya Rp 557.000 per gram.

Kemudian dijual pada bulan yang sama di tahun 2012 seharga Rp 575.000 per gram. Kamu hanya untung Rp 180.000 saja.

3. Emas palsu

Ada saja orang jahat yang melakukan praktik pemalsuan emas demi mengeruk keuntungan besar, terlebih saat harga emas melambung. Salah satu modusnya menyepuh perak dengan dilapisi emas. Emas palsu kemudian dibentuk perhiasan dan dijual kepada masyarakat.

Kalau tidak hati-hati sewaktu beli emas, kamu bisa jadi korban penipuan. Jadi, pastikan kalau kamu menabung emas dalam bentuk perhiasan, beli emas di toko terpercaya langganan keluarga.

Sedangkan jika menabung emas online, pilih tempat atau platform yang memiliki izin atau terdaftar resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Perdagangan, ataupun Bappebti agar aman terhindar dari penipuan.

4. Ada biaya penitipan emas dan administrasi

Buat kamu yang menabung emas online, ada biaya administrasi seperti pembukaan rekening, biaya transaksi jual atau beli dari layanan penyedia tabungan emas.

Selain itu, ada juga biaya fasilitas penitipan emas per tahun. Besarannya tergantung masing-masing penyedia. Serta biaya cetak emas, karena biarpun menabung emas online tetap ada fisiknya.

Emas, Investasi Jadul yang Tetap Kekinian

Investasi emas kelihatannya memang lawas. Meski jadul, menabung emas memiliki keistimewaan tersendiri.

Menabung emas untuk investasi jangka panjang berpotensi memberi imbal hasil sekitar sekitar 10-12 persen per tahun. Lebih tinggi dari deposito. Jadi, sangat pas buat pemula dan milenial yang ingin memulai investasi.

(Kompas.com/kontan.co.id)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved