Hari Pahlawan 2021

Makna 5 Simbol Logo Hari Pahlawan 2021, Bambu Runcing Melambangkan Keberanian

Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, pemerintah merilis logo terbaru Hari Pahlawan 2021.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Kemensos.go.id
Logo Hari Pahlawan 2021 

Dikutip dari semarangkota.go.id dan pedoman Hari Pahlawan Nasional, di masa silam pada 10 November 1945, terjadi pertempuran di Surabaya.

Pertempuran tersebut merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Suasana Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Bumi Tuntung Pandang, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (17/8/2021) dini hari.
Suasana Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Bumi Tuntung Pandang, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (17/8/2021) dini hari. (DISKOMINFO KABUPATEN TANAH LAUT)

Peristiwa tersebut merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran tersebut juga salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia, serta menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Keadaan berangsur mereda setelah genjatan senjata antara pihak Indonesia dan tentara Inggris yang ditandatangani pada 29 Oktober 1945.

Akan tetapi, bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris tetap terjadi di Surabaya.

Baca juga: Inilah Sosok Raden Aria Wangsakara, Ulama Banten yang Dianugerahi Pahlawan Nasional

Bentrokan tersebut memuncak setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jenderal Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada Indonesia.

Akibatnya Mayor Jenderal Eric Carden Roberth Mansergh yang menggantikan Mallaby mengeluarkan ultimatum 10 November 1945.

Ultimatum tersebut meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjtaan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila Indonesia tidak menaati perintah Inggris.

Selain itu, pihak Inggris juga mengeluarkan instruksi yang berisi jika semua pimpinan bangsa dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi yang telah ditentukan.

Namun, ultimatum tersebut tidak ditaati oleh rakyat Surabaya sehingga terjadi pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 selama kurang lebih tiga minggu.

Pengurus Jalasenastri Lanal Banjarmasin saat ziarah di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (10/8/2021).
Pengurus Jalasenastri Lanal Banjarmasin saat ziarah di Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (10/8/2021). (LANAL BANJARMASIN)

Adanya pertempuran tersebut mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban dan sebagian besar merupakan warga sipil.

Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang, luka, dan puluhan alat perang rusak.

Banyaknya pejuang yang gugur serta semangat yang membara dari rakyat Surabaya membuat kota Surabaya dikenang sebagai kota pahlawan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved