Berita Balangan
Petani di Paringin Kabupaten Balangan Berharap Dilibatkan Dalam Program Dinas Terkait
Dua kelompok petani milenial telah terbentuk di Paringin Kabupaten Balangan dan minta dilibatkan dalam program dinas yang dapat meningkatkan usahanya.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Ingin maju dan berkembang, beberapa petani di Baruh Ulin, Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, membentuk kelompok.
Beranggotakan petani muda atau Petani Milenial, mereka berupaya membangun daerah dalam bidang pertanian.
Pencetusnya adalah Aal yang kemudian berhasil mengajak yang lainnya bergabung dalam kelompok.
Menurutnya, petani mudalah yang saat ini harus dipupuk dengan berbagai pengetahuan dan pengembangan inovasi agar lebih produktif. Harapannya agar generasi petani terus tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Pengerjaan Pembangunan Kantor PN Paringin di Kabupaten Balangan Mencapai 65 Persen
Baca juga: Vaksinasi Covid 19 Berlangsung di SMPN 2 Awayan Balangan, Sasar Warga Sekitar dan Pelajar
Pengalaman pembentukan Petani Millenial juga telah dirasakan Haryadi, juga warga Paringin. Dua tahun sudah kelompok petani millenial terbentuk di wilayahnya.
Namun, ia merasa masih kurang perhatian dari pemerintah, terutama perihal bimbingan untuk bidang pertanian.
"Kami berharap para petani muda selalu dilibatkan dalam program yang dijalankan instansi atau lembaga terkait," ucap Haryadi, Rabu (3/11/2021).
Meski merasa kurang sentuhan pemerintah, Haryadi menuturkan bahwa saat ini para petani millenial yang ia bina sudah mampu bangkit. Mereka bergerak untuk mengembangkan hasil usaha dari karet, padi dan palawija.
Baca juga: Dinas Pertanian Kabupaten Balangan Anggarkan Rp 2 M untuk Bidang Peternakan
Baca juga: Tim Peneliti Universitas Brawijaya Sambangi Wisata Air Terjun Batarius di Balangan
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan, Rahmadi Oeun, menerangkan, sebagaimana program Kementan, Petani Millenial diharapkan mulai terbentuk di daerah.
Targetnya, satu desa, satu kelompok Petani Millenial. Namun saat ini pada satu kecamatan diwajibkan ada satu kelompok. Pihaknya siap menghadirkan penyuluh untuk membimbing mereka.
Bantuan lainnya, memfasilitasi investor untuk pengembangan pertanian. "Kami ingin petani millenial ini dilatih untuk mengelola usaha, menggunakan sistem investasi atau saham supaya bertanggung jawab," ucapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)
