Harga Bitcoin

Harga Bitcoin Hari Ini 8 November 2021 Terus Melonjak, JPMorgan : Bisa Tembus US$ 73.000

Harga Bitcoin pada Senin pukul 13.24 WIB ada di US$ 66.007,93 atau naik 6,37% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

Editor: M.Risman Noor
reuters
bitcoin 099.jpg 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Harga bitcoin terus menanjak pada Senin (8/11/2021). Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Senin pukul 13.24 WIB ada di US$ 66.007,93 atau naik 6,37% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

Bahkan diprediksi, harga Bitcoin terus mendaki pada Senin (8/11), mendekati level tertinggi sepanjang masa di US$ 66.974,77 yang tercipta pada bulan lalu.

Dengan kenaikan harga Bitcoin pada Senin, mengantarkan return year to date aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini mencapai 124,93%.

JPMorgan memperkirakan, harga Bitcoin bisa mencapai US$ 73.000 di 2022.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 8 November 2021 Stagnan, Simak Pula Harga Emas UBS

Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini 4 November 2021, Merangkak Naik Kini di Level US$ 62.183,41

“Kemunculan kembali kekhawatiran inflasi di kalangan investor selama September dan Oktober 2021, tampaknya telah memperbarui minat dalam penggunaan Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi,” kata Nikolaos Panigirtzoglou, analis JPMorgan, seperti dikutip Bitcoin.com.

Ilustrasi uang kripto, Bitcoin
Ilustrasi uang kripto, Bitcoin (Istimewa)

Panigirtzoglou mengatakan, daya pikat aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu sebagai lindung nilai inflasi mungkin telah diperkuat oleh kegagalan emas untuk merespons kekhawatiran yang meningkat atas inflasi dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Panigirtzoglou, persaingan Bitcoin dengan emas akan terus berlanjut, terutama karena lebih banyak generasi milenial berinvestasi, mengingat preferensi mereka terhadap aset kripto.

“Mempertimbangkan seberapa besar investasi finansial ke emas, setiap crowding out dari emas sebagai mata uang alternatif menyiratkan keuntungan besar untuk Bitcoin dalam jangka panjang," ungkap dia.

Baca juga: Aktivis PMII Tala Ngeluruk ke Gedung DPRD, Tuntut Perusahaan Tambang Batu Bara di Kintap Ditindak

PMorgan memperkirakan, harga Bitcoin bisa mencapai US$ 146.000 dalam jangka panjang, dengan target harga jangka pendek sebesar US$ 73.000 untuk tahun 2022.

Proyeksi itu tertuang dalam laporan perdana dari publikasi terbaru JPMorgan pekan lalu yang berfokus pada prospek investasi alternatif, termasuk aset digital.

“Aset digital berada pada kenaikan struktural multi-tahun, tetapi titik masuk saat ini terlihat tidak menarik, menurut pendapat kami, untuk cakrawala investasi 12 bulan karena Bitcoin tampaknya telah kembali ke wilayah overbought,” kata Nikolaos Panigirtzoglou, analis JPMorgan, seperti dikutip Bitcoin.com.

Ilustrasi uang kripto, Bitcoin.
Ilustrasi uang kripto, Bitcoin. (Istimewa)

“Kemunculan kembali kekhawatiran inflasi di kalangan investor selama September dan Oktober 2021, tampaknya telah memperbarui minat dalam penggunaan Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi,” ujarnya.

Mengulangi "pandangan bullish" untuk Bitcoin yang JPMorgan buat pada Oktober lalu, Panigirtzoglou mengatakan, daya pikat aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu sebagai lindung nilai inflasi mungkin telah diperkuat oleh kegagalan emas untuk merespons kekhawatiran yang meningkat atas inflasi dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Panigirtzoglou, persaingan Bitcoin dengan emas akan terus berlanjut, terutama karena lebih banyak generasi milenial berinvestasi, mengingat preferensi mereka terhadap aset kripto.

“Mempertimbangkan seberapa besar investasi finansial ke emas, setiap crowding out dari emas sebagai mata uang alternatif menyiratkan keuntungan besar untuk Bitcoin dalam jangka panjang," ungkap dia.

Baca juga: Resmob Tanahbumbu Ringkus Dua Pasutri, Modus Tanam Investasi Uang Korban Rp75 Juta Dibawa Kabur

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved