Hari Pahlawan 2021

Peringatan Hari Pahlawan 2021, Berikut Jejak Sejarah Pertempuran di Surabaya 76 Tahun Silam

Hari ini adalah peringatan Hari Pahlawan 2021 yang ke-76. Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Kemensos.go.id
Logo Hari Pahlawan 2021 

Pasalnya, pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pascakemerdekaan, yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.

Tugu Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana, Jl A Yani Km 24, Landasan Ulin Banjarbaru
Tugu Taman Makam Pahlawan Bumi Kencana, Jl A Yani Km 24, Landasan Ulin Banjarbaru (banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)

Dilansir dari tribunnews.com dengan judul hari pahlawan diperingati setiap 10 November, berikut sejarah singkatnya, gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, termasuk di Surabaya.

Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.

Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.

Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih.

Baca juga: Ucapan Hari Pahlawan 10 November dan Cara Pasang Twibbon Hari Pahlawan 2021 di Media Sosial

Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan tersebut.

Hingga akhirnya, Ploegman tewas dicekik oleh Sidik di Hotel Yamato dan terjadi kericuhan.

Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera menjadi Merah Putih.

Kemudian pada 29 Oktober 1945, pihak Indonesia dan Inggris sepakat menandatangani gencatan senjata.

Namun keesokan harinya, kedua pihak bentrok dan menyebabkan Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris, tewas tertembak hingga mobil yang ditumpanginya diledakan oleh milisi.

Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), H Achmad Fikry, menyerahkan bingkisan dan santunan untuk para veteran pejuang, melalui perwakilan yang hadir secara langsung setelah upacara memperingati Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2020).
Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), H Achmad Fikry, menyerahkan bingkisan dan santunan untuk para veteran pejuang, melalui perwakilan yang hadir secara langsung setelah upacara memperingati Hari Pahlawan, Selasa (10/11/2020). (DISKOMINFO KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN)

Melalui Mayor Jenderal Robert Mansergh, pengganti Mallaby, ia mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.

Tak hanya itu, mereka pun meminta orang Indonesia menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas dengan batas ultimatum pada pukul 06.00, 10 November 1945.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved