Berita HST
Pembersihan Kolam Penampungan Air Bersih PDAM HST Ditunda, ini Penjelasannya
Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Batubenawa mengalami gangguan berupa tersumbatnya sumur pengambilan air sungai akibat lumpur
Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Rencana PDAM Tirta Dharma Barabai melakukan pembersihan rutin kolam Reservoar IPA BNA atau kolam penampungan air bersih Sabtu (13/11/2021) hari ini ditunda.
Alasannya, hari ini Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Batubenawa mengalami gangguan berupa tersumbatnya sumur pengambilan air sungai akibat tertutup lumpur saat ketinggian air sungai yang meningkat.
Bagian Perencanaan, PDAM Barabai, Firnadi, yang dikonfirmasi banjarmasinpost.co.id menjelaskan, pihaknya masih melakukan perbaikan, agar pelayanan air bersih di kecamatan ini kembali normal.
“Untuk pembersihan kolam penampungan di BNA Barabai kami tunda dulu, dan dijadwalkan ulang, dan nanti akan diumumkan lagi ke masyarakat,” katanya.
Baca juga: Hujan Deras Sejak Subuh, ini Hasil Pantauan Ketinggian Air Sungai Hantakan, HST Siaga Bencana Banjir
Baca juga: Timbulan Sampah HST 3.147 Ton Per Bulan, Dinas LHP Dorong Milineal Kelola Bank Sampah
Sebelumnya, PDAM Barabai melalui surat yang disebarkan ke media sosial mengumumkan pembersihan kolam penampungan tersebut, Sabtu mulai pukul 08.00 sampai selesai.
Pihak PDAM pun menginformasikan kegiatan pembersihan berdampak pada penhentian distribusi air bersih di wilayah Kota Barabai dan sekitarnya.
Warga yang mengatahui informasi tersebut sudah bersiap-siap dengan menampung air sejak Jumat malam.
Sebagai antisipasi kalau air tak mengalir seharian.
“Alhamdulillah tidak jadi mati ledingnya,” ungkap Eka, warga Jalan Surapati, Kelurahan Barabai Timur.
Firnadi menjelaskan, di BNA Barabai ada dua kolam penampungan, dengan kapasitas keduanya 300 kubik atau 300 ribu liter.
Perawatan meliputi kolam penampungan air bersih yang sudah melalui filterisasi dan sidementasi.
Tempat penampungan yang airnya siap dialirkan ke rumah-rumah pelanggan itu perlu dibesihkan per tiga kali dalam setahun baik dari lumut, maupun endapan lumpur agar menghasilkan air bersih lebih berkualitas.
“Apalagi, kondisi air sungai saat ini sebagai bahan baku PDAM sering keruh, perlu pembersihan berkala,” katanya.
Dijelaskan, meski dilakukan bertahap per kolam, saat pembersihan nanti bakal membuat distribusi air ke pelanggan di Barabai dan sekitarnya mati total.
Baca juga: PWI Kalsel Gelar Training Public Relation Management, Diikuti Humas dari Berbagai Instansi
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Polresta Banjarmasin Mulai Terapkan Aplikasi PeduliLindungi
Sebab, memerlukan waktu 4 sampai 5 jam, tergantung kondisinya.
“Bisa juga nanti seharian,” tambah Firnadi.
