Berita Banjarmasin

Pelatihan Pijat Tradisional MPM PWM Kalsel, Tukang Pijat Difabel Antusias Praktikkan Teknik Baru

Tidak hanya mendapatkan materi, dalam pelatihan itu para tukang pijat juga langsung mempraktikan ilmu yang baru mereka pelajari.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
tukang pijat difabel, saat mempraktikkan pijat refleksi, pelatihan pijat tradisional, refleksi dan totok kesehatan MPM PWM Kalsel. Minggu (14_11_2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Puluhan tukang pijat penyandang disabilitas di Kota Banjarmasin, mengikuti kegiatan pelatihan dasar pijat tradisional, refleksi dan totok pengobatan.

Para difabel ini terlihat antusias mengikuti pelatihan tersebut.

Tidak hanya mendapatkan materi, dalam pelatihan itu para peserta juga langsung mempraktikan ilmu yang baru mereka pelajari.

Hamsani (46) peserta pelatihan, mengungkapkan, ia merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan tersebut.

Baca juga: Lomba Seduh Kopi di Pahlawan Kopi Banjarmasin, Peserta dari Palangkaraya Incar Gelar Juara

Baca juga: Dermaga Pasar Terapung Siring Piere Tendean Banjarmasin Batal Dibuka, ini Alasannya

Sebab menurutnya dengan pelatihan tersebut ia bisa menambah wawasan, agar bisa lebih mahir dalam memijat.

"Karena kami semua ini rata-rata adalah tukang pijat, ilmu baru ini tentu sangat kami harapkan," ujar warga Kuin Selatan tersebut.

Pelatihan pijat ini dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Milad Muhammadiyah ke 109.

Dilaksanakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel, di Gedung Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin.

Ketua PWM Kalsel, H Tajuddin Noor mengaharapkan, dengan dilaksanakannya pelatihan tersebut, bisa menjadikan para peserta lebih profesional.

"Supaya mereka lebih profesional dalam memijat, sehingga bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Konferensi Kerja II PGRI Kalsel, Pengurus Bakal Rekomendasikan Blanded Learning

Selain pijat tradisional, refleksi dan totok pengobatan, MPM PWM Kalsel juga berencana melakukan kegiatan pelatihan pada sektor ekonomi dan pendidikan.

"Kegiatan seperti ini terus berlanjut, nanti akan ada peltihan lainnya, misal di bidang ekonomi, pendidikan dan sebagainya," jelasnya.

Sementara itu Ketua MPM PWM Kalsel, Hesly Junianto mengatakan bahwa pelatihan bertujuan agar menjadikan kaum disabilitas menjadi mandiri.

"Suapaya mereka tidak ada yang menjadi pengemis di jalanan, karena mereka sudah mandiri dan memiliki keahlian," ujarnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved