Covid 19 Dunia

Kasus Corona Jerman Naik, Warga Belum Vaksin Dilarang Masuk Restoran Hingga Bioskop

Kasus corona Jerman naik. Pemerintah larang warga yang belum disuntik vaksin covid-19 masuk ke beberapa tempat umum.

Christof STACHE / AFP
Orang-orang berjalan di depan pusat vaksinasi di kota Munich, Jerman selatan, pada 15 November 2021 di tengah lonjakan infeksi selama pandemi virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BERLIN - Kasus covid-19 dunia masih terus mengalami tambahan setiap harinya. Meskipun ada sejumlah negara yang mengalami penurunan kasus, namun ada juga yang malah melonjak tinggi.

Jerman, adalah salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus virus corona. Bahkan, akibat kenaikan kasus, pemerintah setempat menerapkan aturan ketat bagi warganya yang belum divaksin covid-19.

Jerman mulai Senin (15/11/2021) melarang warga yang belum disuntik vaksin Covid-19 memasuki beberapa tempat umum, seperti restoran, bar, salon, museum dan bioskop.

Kebijakan ini guna mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Jerman.

Tak hanya itu, acara di luar ruangan dengan lebih dari 2.000 pengunjung seperti pertandingan sepak bola, juga akan dilarang bagi orang yang belum vaksin, demikian yang dilansir dari AFP.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Dunia 14 November: Kini Tembus 253.645.327 Kasus, WHO Jajaki Penggunaan Pil Covid-19

Baca juga: Daftar 20 Besar Kasus Covid-19 Dunia 10 November 2021, Total Kasus Corona Kini Mencapai 251.563.772

Selain itu hanya orang-orang yang sudah divaksinasi dosis penuh atau menunjukkan bukti sembuh dari Covid-19 yang diizinkan masuk tempat umum.

Adapun bagi anak di bawah umur dan orang-orang yang belum bisa divaksin karena alasan kesehatan, menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 saja sudah cukup.

Perusahaan juga didorong meminta karyawan lebih banyak bekerja dari rumah, dan membatasi jumlah orang di kantor maksimal 50 persen.

Sistem ini dikenal sebagai 2G, dan diumumkan senat Berlin dalam siaran pers pada Rabu malam (10/11/2021).
Langkah-langkah yang disepakati oleh senat Berlin adalah salah satu yang terketat di Jerman. Dalam beberapa hari terakhir Jerman berulang kali memecahkan rekornya untuk kasus harian Covid-19.

Pada Kamis (11/11/2021) ada 50.377 kasus baru, tertinggi sejauh ini di Jerman, menurut data dari Worldometers, seperti dilansir dari Kompas.com.

Lonjakan kasus Covid-19 Jerman dituding akibat vaksinasi yang relatif rendah, baru sekitar 67 persen populasi yang sudah disuntik vaksin corona dosis penuh.

Beberapa rumah sakit juga mulai menunda operasi tidak mendesak, untuk memberi perawatan pada pasien Covid-19 yang jumlahnya terus bertambah.

Orang-orang berjalan di depan pusat vaksinasi di kota Munich, Jerman selatan, pada 15 November 2021 di tengah lonjakan infeksi selama pandemi virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung.
Orang-orang berjalan di depan pusat vaksinasi di kota Munich, Jerman selatan, pada 15 November 2021 di tengah lonjakan infeksi selama pandemi virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung. (Christof STACHE / AFP)

Di sistem federal Jerman, 16 negara bagian regionalnya memiliki kewenangan membuat aturan pencegahan virus corona mereka sendiri, yang terkadang berbeda satu sama lain.

Kanselir Angela Merkel, yang masih menjabat untuk saat ini, menyerukan pertemuan mendesak antara pemerintah federal dan para pemimpin regional guna menyetujui langkah-langkah terkoordinasi.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Dunia 12 November 2021, Ini Daftar 20 Negara Tertinggi Kasus Corona

China Hadapi Wabah Covid-19 Delta Terbesar

Sementara itu, China berjuang melawan penyebaran wabah Covid-19 terbesar yang disebabkan oleh varian Delta, menurut pengumuman pada Senin (15/11/2021).

Pelancong dari kota, di mana infeksi telah tumbuh lebih cepat daripada di tempat lain di negara itu, harus menjalani aturan karantina ketat di daerah terdekat.

Pihak China mengatakan 32 infeksi baru yang ditularkan di dalam negeri dengan gejala yang dikonfirmasi telah dilaporkan pada 14 November, sebagian besar di timur laut kota Dalian.

Reuters melaporkan berdasarkan data resmi, kasus Covid-19 China terbaru ini, membuat total penghitungan lokal sejak 17 Oktober menjadi 1.308. Ini melampaui 1,280 kasus lokal dari wabah varian Delta pada musim panas.

Wabah Covid-19 Delta kali ini merupakan yang paling luas di China, yang telah mempengaruhi 21 provinsi, wilayah, dan kotamadya. Demikian dilansir dari Kompas.com.

Meskipun lebih kecil daripada banyak wabah di negara lain, pihak China tidak ingin membiarkan penyebaran lebih lanjut di bawah toleransi nol Covid-19 pemerintah.

File foto ini diambil pada 15 September 2021. Aktivitas di sebuah pabrik di Yancheng di provinsi Jiangsu timur China.
File foto ini diambil pada 15 September 2021. Aktivitas di sebuah pabrik di Yancheng di provinsi Jiangsu timur China. (STR / AFP)

Selusin wilayah tingkat provinsi mengatasi gejolak mereka dalam beberapa minggu dalam wabah saat ini.

Penerapan cepat dari penanganan yang kompleks, termasuk pelacakan kontak, beberapa putaran pengujian pada orang-orang di area beresiko, hingga penutupan tempat budaya dari turi dan transportasi umum.

Namun, Dalian tetap berjuang melawan virus, kata Wu Liangyou, pejabat di Komisi Kesehatan Nasional.

Sejak Dalian melaporkan pasien bergejala lokal pertama dari wabah terbaru pada 4 November, kota pelabuhan berpenduduk 7,5 juta orang itu telah mendeteksi rata-rata sekitar 24 kasus lokal baru sehari, lebih banyak daripada kota-kota China lainnya, menurut perhitungan Reuters.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Dunia 12 November 2021, Ini Daftar 20 Negara Tertinggi Kasus Corona

Baca juga: Covid-19 Dunia 9 November 2021 Tembus 250.978.532, AS Buka Perbatasan dan Rusia Akhiri Lockdown

Beberapa kota di dekat Dalian, termasuk Dandong, Anshan dan Shenyang, mengatakan orang-orang yang datang dari Dalian harus dikarantina di fasilitas terpusat selama 14 hari sebelum mereka dapat bergerak bebas, dalam tindakan yang sangat hati-hati.

Pada 14 November, China daratan telah melaporkan 98.315 kasus virus corona yang dikonfirmasi dengan gejala, termasuk infeksi yang ditularkan di dalam negeri dan yang dari luar negeri. Ada 4.636 kematian. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved