Berita Tanahlaut
Setelah Bangun Halte Botol, Selanjutnya Dinas LH Kabupaten Tanahlaut Akan Bangun ini
Doorprize masih diberikan Dinas LH Tala tiap Senin kepada pemegang kupon undian, tiap 15 botol mendapatkan satu lembar kupon.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pemanfaatan limbah botol bekas yang dilakukan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), berlanjut.
Setelah membangun halte botol, kreasi akan kembali mereka lakukan.
"Selanjutnya kami akan membangun gudang. Bahannya sama yakni botol-botol bekas air mineral dan sejenisnya," sebut Kepala DPRKPLH Tala Ismail Fahmi, Minggu (21/11/2021).
Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menghimpun botol bekas dari masyarakat.
Baca juga: Terpilih Nakhodai RAPI Tanahlaut, Nurdin Tegaskan Komitmen Ikhlaskan Diri untuk Masyarakat
Baca juga: Dakwaan Narkoba Oknum Politisi Tanahlaut Tak Terbukti, Kajati Kalsel : Upaya Hukum Berlanjut
Doorprize masih diberikan tiap awal pekan (Senin) kepada pemegang kupon undian.
Tiap 15 botol yang diserahkan, warga mendapatkan satu lembar kupon undian.
Fahmi menyebut penyediaan doorprize tersebut akan berakhir hingga akhir bulan ini (November 2021) sejak mulai diberlakukan pada awal Oktober lalu.
Antusias warga cukup tinggi karena tak susah mengumpulkan botol bekas berbahan plastik.
Pejabat eselon II di Bumi Tuntung Pandang ini mengatakan cukup banyak botol bekas yang diperlukan untuk membangun gudang.
Baca juga: Banjir di HST, Sejumlah Ruas Jalan di Barabai Masih Tergenang, Enam Keluarga di Masiraan Mengungsi
Sebagai perbandingan untuk membikin halte botol yang dibangun di depan kantor DPRKPLH itu pun menyita bahan baku sebanyak 1.000 botol.
Pihaknya berharap melalui undian pengumpulan botol bekas tersebut membuka kesadaran warga tentang pentingnya manfaat limbah yang ada di sekitar tempat tinggal masing-masing.
Limbah dari aktivitas keseharian seperti botol air mineral dapat dimanfaatkan menjadi karya berharga.
Setidaknya masyarakat diajarkan untuk mencermati limbah di sekitar masing-masing dan memanfaatkannya.
Pasalnya sebagian jenis limbah dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku produk lain yang bernilai ekonomis.
(banjarmasinpost.co.id/roy)