Banjir Kalsel

Banjir di HST, Sejumlah Ruas Jalan di Barabai Masih Tergenang, Enam Keluarga di Masiraan Mengungsi

Sejumlah ruas jalan di kota Barabai Kabupaten HST masih tergenang pada hari kedua banjir susulan

Penulis: Hanani | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Hanani
Jalan ke Pasar Keramat Barabai HST yang masih tergenang, Sabtu (20/11/2021) pukul 18.00 Wita 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sejumlah ruas jalan di kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masih tergenang pada hari kedua banjir susulan, Sabtu (20/11/2021).

Pantauan banjarmasinpost.co.id, jalan yang masih tergenang sekitar 20 sampai 30 sentimeter adalah jalan Sarigading, Jalan Pasar Hanyar Barabai, Jalan Kamasan serta jalan Pasar 2.

Namun, untuk di Pasar Hanyar dan Pasar 2 dan Kamasan, ketinggian air sudah turun.

Seiring menyusutnya, air di kawasan perumahan, warga yang tinggal di bantaran sungai Baraba yang semula mengungsi, sudah balik kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: Banjir di Kalsel - Dapat Kabar Kota Barabai HST Bakal Terendam, Didi Langsung Bereskan Barang

Baca juga: Sempat Melanda Sejumlah Desa dan Kecamatan, Banjir di Balangan Kini Sudah Mengering

Baca juga: Banjir di Kalsel - Dinsos Kalimantan Selatan Minta Kabupaten Kota Siagakan Logistik Bencana

Ketua RT di Jalan Hevea Barabai, Taspudin mengatakan, sian tadi keluarga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

Sementara, setelah air di Barabai menyurut, di wilayah hilir seperti Desa Jaranih dan masih terendam.

Desa tersebut merupakan dataran rendah, atau bentangan perairan rawa yang menerima limpahan air di sungai Barabai, selain Masiraan dan Sungai Buluh.

Di Masiraan masih ada enam warga yang mengungsi karena rumahnya masih terendam.

Sekdes Masiraan, Suhaili kepada banjarmasinpost.co.id, menjelaskan sebenarnya hampir semua rumah warga kemasukan banjir.

Namun, sebagian sudah meninggikan tempat tidurnya , sehingga masih bisa tidur di rumah walaupun lantai masih tergenang air.

“Karena desa kami rawan banjir, masing-masing secara swadaya membuat tempat tidur lebih tinggi,”kata Sekdes.

Sampai saat ini, dapur umum masih dibuka di RT 01 di belakang kantor desa.

“Yang mengungsi tinggal enam orang, satu di antaranya penderita stroke,” ujar Suhaili.

Dijelaskan, dapur umum didirikan aparat desa, bersama warga, Ketua RT dan BPD. Warga juga mendapat bantuan bahan makanan dari Dinsos, Tagana, BPBD dan pemerintah kecamatan.

“Dapur umum sekaligus pengungsian ini sekaligus di Ponpes Bidayatul Hidayah MAsiraan, tepatnya di belakang Kantor Desa Masiran RT 02 Kecamatan Pandawan. Hari ini tadi Ketua RT dan Karang Taruna minta nasi bungkus ke dapur umum induk di Stadion Mandingin Barabai dan diberikan 700 bungkus oleh Tagana,” pungkasnya.

(banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved