Harga Bitcoin
Harga Bitcoin 22 November 2021 Lanjutkan Pelemahan, Masih di Bawah US $ 60.000
Harga Bitcoin hari ini masih melemah 2,18% dalam perdagangan 24 jam terakhir dan merosot 11,49% selama 7 hari.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Harga bitcoin masih melanjutkan tren pelemahan. Hari ini, 22 November 2021, mata uang kripto paling populer itu dibanderol di bawah US $ 60.000.
Dikutip dari laman coinmarketcap seperti dilansir dari Kontan.co.id, harga Bitcoin hari ini, Senin (22/11) masih berada di bawah US$ 60.000.
Harga Bitcoin hari ini pada pukul 7.26 WIB sebebsar US$ 58.342,43.
Harga Bitcoin hari ini masih melemah 2,18% dalam perdagangan 24 jam terakhir dan merosot 11,49% selama 7 hari.
Pada periode yang sama, harga mata uang kripto lainnya juga turun. Harga uang kripto Ethereum sebesar US$ 4.241,46, turun 3,63% dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini 22 November 2021, Jeblok di Level US$ 58.342,43
Baca juga: Harga Bitcoin Kembali Terpuruk, Pasar Kripto Lain Turut Memerah
Harga uang kripto Binance Coin turun 3,48% ke level US$ 580,71. Lalu harga uang kripto Cardano turun 4,29% menjadi US$ 1,83.
Harga uang kripto XRP juga turun 4,12% menjadi US$ 1,05. Harga uang kripto Polkadot turun 0,91% menjadi US$ 41,92.
Secara teknikal, harga uang kripto seperti Bitcoin masih melanjutkan penurunan. Meski begitu, analis memandang harga Bitcoin masih memiliki sentimen positif yang mendukung secara fundamental.
CEO Triv, Gabriel Rey mengatakan tetap optimistis secara fundamental harga uang kripto Bitcoin masih akan bullish. Gabriel mengamati permintaan pada chain masih tinggi. "USDT yang masuk ke on-chain lebih banyak daripada BTC yang masuk ke exchange sementara waktu ini," kata Gabriel, Jumat (19/11).
Sementara itu, secara fundamental, Gabriel menilai selama The Fed belum melakukan tepering off (AS) atawa pengetatan kebijakan fiskal, maka prospek kenaikan harga uang kripto Bitcoin masih ada.

Hingga akhir tahun, Gabriel memproyeksikan harga uang kripto Bitcoin berpotensi menghijau. "Dalam tiga atau empat tahun lalu, harga bitcoin di bulan Desember selalu hijau, karena investor banyak melakukan pembelian di bulan tersebut," kata Gabriel.
Rentang harga uang kripto Bitcoin di akhir tahun ini, Gabriel proyeksikan berada di US$ 58.000-US$ 65.000 per btc.
Kembali Terpuruk
Sementara itu, diketahui pelemahan harga bitcoin bisa terus terjadi pada hari ini melihat laman laman coinmarketcap, harga Bitcoin hari ini, Senin (22/11) masih berada di bawah US$ 60.000.
Harga Bitcoin hari ini pada pukul 7.26 WIB sebebsar US$ 58.342,43.
Harga Bitcoin hari ini masih melemah 2,18% dalam perdagangan 24 jam terakhir dan merosot 11,49% selama 7 hari.
Pada periode yang sama, harga mata uang kripto lainnya juga turun. Harga uang kripto Ethereum sebesar US$ 4.241,46, turun 3,63% dalam 24 jam terakhir.

Harga uang kripto Binance Coin turun 3,48% ke level US$ 580,71. Lalu harga uang kripto Cardano turun 4,29% menjadi US$ 1,83.
Harga uang kripto XRP juga turun 4,12% menjadi US$ 1,05. Harga uang kripto Polkadot turun 0,91% menjadi US$ 41,92.
Secara teknikal, harga uang kripto seperti Bitcoin masih melanjutkan penurunan. Meski begitu, analis memandang harga Bitcoin masih memiliki sentimen positif yang mendukung secara fundamental.
Dilansir kontan.co.id, CEO Triv, Gabriel Rey mengatakan tetap optimistis secara fundamental harga uang kripto Bitcoin masih akan bullish. Gabriel mengamati permintaan pada chain masih tinggi. "USDT yang masuk ke on-chain lebih banyak daripada BTC yang masuk ke exchange sementara waktu ini," kata Gabriel, Jumat (19/11).
Sementara itu, secara fundamental, Gabriel menilai selama The Fed belum melakukan tepering off (AS) atawa pengetatan kebijakan fiskal, maka prospek kenaikan harga uang kripto Bitcoin masih ada.
Hingga akhir tahun, Gabriel memproyeksikan harga uang kripto Bitcoin berpotensi menghijau. "Dalam tiga atau empat tahun lalu, harga bitcoin di bulan Desember selalu hijau, karena investor banyak melakukan pembelian di bulan tersebut," kata Gabriel.
Rentang harga uang kripto Bitcoin di akhir tahun ini, Gabriel proyeksikan berada di US$ 58.000-US$ 65.000 per btc.
Ada 13 pedagang aset kripto yang diakui oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini Jeblok di US$ 60.000, Inilah Dua Sentimen yang Bakal Jadi Pendorong
Investasi di aset kripto menjadi populer akhir-akhir ini, seiring dengan tren kenaikan harganya yang cukup signifkan.
Pemerintah pun sudah melegalkan transaksi kripto, tetapi sebagai aset investasi bukan alat pembayaran.
Saat ini ada sekitar 8.472 jenis kripto yang tersebar di dunia. Namun, Bappebti hanya mengakui 229 kripto yang bisa diperdagangkan di Indonesia, diantaranya bitcoin, ethereum, tether, dan ripple.
"Memang tren harganya meningkat, inilah yang menyebabkan banyak orang tertarik berinvestasi di aset kripto," ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Sahudi dalam webinar bertajuk Mengenal Perdagangan Fisik Aset Kripto di Indonesia, dilansir Banjarmasinpost.co.id dari Kompas.com.
Dilansir kompas.com ,ia pun mengungkapkan skema investasi di aset kripto bagi masyarakat yang tertarik.
Berikut cara berinvestasi bitcoin:
1. Buka rekening
Untuk mulai berinvestasi, calon investor harus lebih dulu membuka rekening pada pedagang fisik aset kripto yang berizin.
Saat ini ada 13 pedagang aset kripto di Indonesia yang sudah mendapatkan izin Bappebti. Terdiri dari PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), PT Crypto Indonesia Berkat (Tokocrypto), PT Zipmex Exchange Indonesia (Zipmex), PT Indonesia Digital Exchange (Idex), PT Pintu Kemana Saja (Pintu).
Lalu ada PT Luno Indonesia Ltd (Luno), dan PT Cipta Koin Digital (Koinku), PT Tiga Inti Utama (Triv), PT Upbit Exchange Indonesia (Upbit), PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Rekeningku.com), PT Triniti Investama Berkat (Bitocto), PT Plutonext Digital Aset (Pluto Next), serta PT Bursa Cripto Prima.
"Setelah lulus prosedur Know Your Customer (KYC), maka calon pelanggan (investor) dapat disetujui menjadi pelanggan, lalu diberikan akun untuk dapat bertransaksi," jelas Sahudi.
2. Setor dana ke rekening
Untuk memulai transaksi, investor harus menyetor dana ke rekening terpisah pedagang aset fisik kripto untuk bisa membeli bitcoin cs.
Sebanyak 70 persen dana itu disimpan pada lembaga kliring dan 30 persen disimpan pada pedagang fisik aset kripto.
3. Jual beli kripto
Selain bisa membeli kripto, investor juga bisa menjual kripto yang sudah dimilikinya.
Namun semua transaksi baik berupa pembelian atau penjualan kripto harus menggunakan mata uang rupiah, yang merupakan alat pembayaran sah di Indonesia.
"Jadi transaksi aset kripto dilakukan dengan uang rupiah, tidak dengan mata uang asing," ujar dia.
Sahudi mengatakan, kripto yang telah ditransaksikan, akan disimpan oleh pedagang komoditi aset kripto di depository, baik yang sifatnya hot wallet maupun cold wallet di pengelola tempat penyimpanan.
Adapun cold wallet dan hot wallet merupakan tempat penyimpanan aset kripto. Perbedaan utama keduanya adalah hot wallet terhubung dengan internet, sedangkan cold wallet tidak terhubung.
Lantaran sifat hot wallet yang daring, investor dapat mengakses aset kripto yang dimiliki dengan mudah, namun lebih rentan terhadap ancaman peretasan.
Sementara cold wallet karena bersifat offline menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi dari ancaman digital, tapi rentan terhadap ancaman fisik.
Suhadi menambahkan, dalam mekanisme transaksi aset kripto, lembaga kliring berjangka akan melakukan verifikasi terhadap jumlah keuangan dengan aset kripto yang terdapat pada pengelola tempat penyimpanan.
Sementara itu, pedagang aset fisik aset kripto, lembaga kliring berjangka, dan pengelola tempat penyimpanan akan melaporkan data transaksi secara periodik kepada Bappebti dan bursa berjangka sebagai referensi harga dan pengawasan pasar.
"Hal-hal ini untuk pengamanan aset kripto, terutama bagi masyarakat yang melakukan transaksi aset kripto," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana/kontan.co.id)