Selebrita

Respons Maia Estianty Kala Dul Jaelani Panggil Mami pada Mulan Jameela, Juga Bahas Izin Ahmad Dhani

Biasa memanggil Tante pada Mulan Jameela, Dul Jaelani minta izin pada Maia Estianty dan Ahmad Dhani untuk panggilan baru. Ini kata adik Al Ghazali.

Editor: Murhan
instagram duljaelani
Dul Jaelani bersama Mulan Jameela, Ahmad Dhani dan Tissa Biani. 

Dul memang diketahui sangat menyayangi kedua adiknya yang berbeda Ibu itu.

"Kenapa gua akhirnya memutuskan untuk tidak memanggil tante Mulan,"

"Karena setelah gua pikir-pikir ya dia yang ada terus buat adik-adik pas kakak-kakaknya di luar," ujar Dul.

Lebih lanjut, Dul mengungkap bahwa ia sudah meminta izin kepada Ibu kandungnya, Maia Estianty.

Ia bersyukur, sang Bunda mengizinkan, justru ia baru akan merundingkannya dengan sang Ayah, Ahmad Dhani.

"Alhamdulillah gue udah izin nyokap juga. Dan sudah boleh sih, Alhamdulillah"

"Tapi belum tau sih belum dirundingkan sama Ayah Dhani," beber Dul.

Baca juga: Buka-bukaan Celine Evangelista Soal Sebab Ceraikan Stefan William Hingga Isu Pernikahan Sesama Jenis

Baca juga: Bukti Hubungan Luna Maya dan Ryochin Tak Terbantahkan, Terekam Saat Paula Ola Rayakan Ultah

Hukum Memanggil Ibu Tiri Dengan “Ibu”

Apa hukumnya memanggil orang tua tiri dengan sebutan ibu/ummi atau ayah/abati/abi mengingat mereka bukanlah orang tua kandung.
Bagaimana cara yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?

Ustadz Fadly Gugul S.Ag yang dikutip dari bimbinganislam.com pada 14 Juli 2020 menjawabnya.

Yang nampak bagi kami adalah boleh memanggil ayah tiri atau ibu tiri dengan panggilan umum, misalkan bapak atau ibu, atau bahasa daerah lainnya yang semakna, hanya ini saja yang boleh.

Adapun untuk penggunaan panggilan dengan bahasa Arab, semisal abati (ayahku), abi (bapakku), ummi (ibuku), atau bahasa daerah lain yang semakna, menjadikan orang lain sebagai ayahku atau ibuku (orang tua kandung, padahal bukan), walaupun sebatas panggilan, maka hal ini tidak boleh, meskipun telah menjadi bahasa keseharian.

Kita berusaha untuk menggunakan bahasa Arab sesuai makna hakikat asalnya, dan inilah yang diinginkan.

Perhatikanlah hadits dari sahabat Sa’ad radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam pernah bersabda:

مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيْهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيْهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved