Btalk

Hadir di Btalk BPost, Peraih Penghargaan Santripreuner Award 2021 Sebut Santripreuner Sunah Nabi

Pimpinan Pondok Pesantren Walisongo Banjarbaru, KH Abdul Hamid Marzuqi, SPdi, MM hadir di BTalk BPost dan menjelaskan apa itu santripreuner

Penulis: Siti Bulkis | Editor: Hari Widodo
Capture Youtube BPost
Pimpinan Ponpes Wali Songo KH Abdul Hamid Marzuki SPDi MM saat hadir dalam Btalk Bpost, Jumat (12/3/2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU -  Pimpinan Pondok Pesantren Walisongo Banjarbaru, KH Abdul Hamid Marzuqi, SPdi, MM baru saja menerima penghargaan sebagai Ulama Penggerak Santri preneur dalam acara Santri preneur Award 2021 yang digelar, Senin  (22/11/2021).

Hadir sebagai narasumber pada Btalk  Banjarmasinpost Bicara Apa saja dengan tema Menjadikan Santri Pengusaha, Gus Hamid (demikian tokoh ulama ini disapa), menceritakan perjalanannya hingga meraih penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Mengawali bincang santai di Gedung Banjarmasinpost, Banjarmasin, Gus Hamid  menjelaskan apa itu Santri preneur.

Ia mengatakan, Santri preneur sebenarnya merupakan sunah Nabi Muhammad yakni berdagang tetapi melalui digitalisasi sesuai dengan perkembangan zaman. 

Baca juga: Kapolres Banjarbaru Berkunjung Ke Ponpes Wali Songo Banjarbaru, Begini Kata Gus Hamid

Baca juga: TNI Koramil Lianganggang Bersama Ponpes Wali Songo Banjarbaru Gelar Donor Darah dan Sunatan Massal

"Kita ini disebut sebagai ahli sunah, yaitu ikut sunahnya Nabi Muhammad dan sunahnya tersebut adalah berdagang," jelasnya. 

Menurutnya, Nabi sejak usia delapan tahun sudah diajarkan berternak dan menggembala.  Kemudian, usia 12 tahun mulai berdagang ikut paman beliau. 

Dan usia 25 tahun Nabi termasuk sangat kaya. Kenapa?, karena saat menikahi Siti Khadijah mahar 20 unta yang paling mahal di Makkah dari hasil berdagang. 

"Mahar Nabi saat menikahi Nabi sebanyak 20 unta bakrah yakni unta muda betina yang paling mahal di Makkah. Jika dinilai sekarang satu ekor unta Rp 50 Juta maka mahar nabi sama dengan Rp 1 Miliar,"katanya.

Namun sekarang di zaman digitalisasi, bisnis yang menjanjikan adalah yang berhubungan dengan digitalisasi. Sebagai contoh, Shopie tidak memiliki toko tetapi semua ada di aplikasi tersebut. 

Karena itu, santri sekarang ini tidak hanya mengaji saja, tetapi  bisa berdagang sesuai dengan sunah nabi. 

Gus Hamid lebih lanjut mengatakan, Santri tentulah harus berpendidikan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi. 

Dalam artian santri harus berintelektual atau berpendidikan setinggi-tingginya. Sehingga, datangnya digitalisasi dan ditopang dengan intelektual ini sudah bisa menjadi daya tanding, bisa membaca kitab kuning, bisa doa-doa. 

"Dan bila bila terbentuk maka ini menjadi generasi pilih tanding, generasi yang juga bisa menegakkan NKRI dengan maksimal. Hal-hal inilah yang sudah kita buktikan hingga menghasilkan penghargaan sebagai Ulama Penggerak Santri preneur dalam acara Santri preneur Award 2021,"katanya.

Gus Hamid mengatakan, Untuk menghasilkan generasi santri preneur haruslah tetap berpegang pada Al Qur'an dan hadis. 

Kemudian, ekonomi dan IPTEK.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved