Kemenko Perekonomian

Perluasan Keanggotaan Hingga Kesejahteraan Petani Sawit Bahasan Penting dalam 9th MM CPOPC

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto jadi Ketua Delegasi Indonesia dan Chairperson di 9th Ministerial Meeting Council of Palm Oil Producing Countries

Editor: Alpri Widianjono
KEMENKO PEREKONOMIAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sampaikan kebijakan dan rencana Pemerintah Indonesia dalam 9th Ministerial Meeting Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berperan sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam 9th Ministerial Meeting Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Selain itu, Airlangga sekaligus pula menjadi Chairperson bersama Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Zuraida Kamaruddin.

Pertemuan kali ini terdiri atas beberapa sesi, antara lain diikuti anggota CPOPC, yaitu Indonesia dan Malaysia. Serta, negara pengamat/Observer Countries, yaitu Kolombia, Ghana, Honduras dan Papua Nugini.

Meeting ini juga dihadiri Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kolombia Rodolfo Enrique Zea Navarro, Menteri Pertanian dan Peternakan Papua Nugini John Simon.

Selain itu, Wakil Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras David Ernesto Wainwright dan High Commissioner Ghana untuk Malaysia Akua Sekyia Ahenkora, sebagai negara observer.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Zuraida Kamaruddin dalam 9th Ministerial Meeting Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Zuraida Kamaruddin dalam 9th Ministerial Meeting Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). (KEMENKO PEREKONOMIAN)

Menko Perekonomian menyampaikan, pandemi Covid-19 masih terus menghantui dan dapat menghambat laju pemulihan perekonomian global.

Namun di saat yang sama, harga komoditas yang terus meningkat khususnya kelapa sawit juga menciptakan peluang emas bagi negara produsen untuk mendukung perbaikan ekonomi.

Di 2021, nilai ekspor minyak sawit mencapai US$29 miliar, meningkat 115 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk menjaga momentum positif minyak sawit berkelanjutan, Indonesia sedang dalam proses memfinalisasi sertifikasi rantai pasok minyak kelapa sawit downstream.

“Tren berkembang mengenai kebijakan diskriminatif terhadap minyak sawit akan merugikan pembangunan sektor minyak sawit. Maka itu, penting bagi CPOPC untuk mempertahankan peran pentingnya untuk mendukung dan menjaga kepentingan bersama negara-negara produsen minyak sawit,” ujar Menko Airlangga di Jakarta, Sabtu (4/12/2021).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam 9th Ministerial Meeting Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam 9th Ministerial Meeting Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). (KEMENKO PEREKONOMIAN)

Di dalam pertemuan ini, dibahas perspektif negara anggota mengenai market outlook, kenaikan harga, kestabilan harga, dan program mandatori Biodiesel (B30).

“Oleh karena itu, perlu kerja sama dan kolaborasi antara negara produsen (CPOPC),” tutur Menko Airlangga.

Beberapa agenda penting dalam MM ke-9 yakni antara lain adopsi/pengesahan melalui penandatanganan Protocol to Amend, Adoption of CPOPC Work Plan and Budget 2022 and Annual Contribution 2022.

Kemudian, Adoption of Global Framework of Principles of Sustainable Palm Oil, Adoption of CPOPC Policy and Strategy Direction, Adoption of Rules of Procedure of MM and SOM of CPOPC.

Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan negara-negara anggota setelah meeting kali ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved