Erupsi Semeru
Korban Luka Bakar Erupsi Semeru Mencapai 38 Orang, Pemantauan Bencana Dianggap Kurang
Update data korban erupsi Semeru terus bertambah hingga kini terdata mengalami luka bakar mencapai 38 orang.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Budi Santosa melaporkan kondisi terkini setelah peristiwa letusan gunung Semeru.
Berdasarkan data sementara BPBD, tiga desa di dua kecamatan yang terdampak erupsi Semeru.
Dilansir dari TribunJogja.com dengan judul UPDATE Daerah Terdampak Erupsi Gunung Semeru dan Radius Bahaya yang Harus Dihindari, di Kecamatan Pronojiwo, ada dua desa yang terdampak yaitu Desa Supiturang dan Desa Curah Kobokan.
Baca juga: Erupsi Semeru, Penerbangan di Bandara Abdulrachman Saleh dan Juanda Tetap Normal
Sementara, Kecamatan Candipuro melaporkan adanya satu desa yang terdampak yaitu desa Sumberwuluh.
Hingga saat ini, BPBD Jatim masih terus melakukan pendataan terkait pengungsi dan dampak kerusakan.
Pihak BPBD Jatim juga sedang menuju lokasi untuk melakukan proses evakuasi.
"Agen Bencana Provinsi Jatim dan TRC PB BPBD Kabupaten Lumajang menuju lokasi untuk assesment dan melakukan evakuasi warga di sekitar Gunung Semeru," kata Budi kepada Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).
Ia mengimbau agar masyarakat menjauhi daerah sekitar sungai yang berhulu di Gunng Semeru.

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) yang diawali dengan laharan pukul 13.30 WIB.
Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani.
"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung," kara Andiani saat dikonfirmasi, Sabtu.
Ia menjelaskan, guguran awan panas mengarah ke daerah Besuk Kobokan.