Berita Banjarbaru

Launching Empowering Disability, Forkesi Banjarbaru dan Baznas Kalsel Berdayakan Para Difabel

Lanching Empowering Disability yang digelar di Aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Senin 6 Desember 2021.

Penulis: Murhan | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/murhan
Launching Empowering Disability yang digelar di Aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Senin 6 Desember 2021. Acara Ini dihadiri Ketua Baznas Kalsel, Irhamsyah Safari, Ketua Forkesi Banjarbaru, Husnul Khotimah, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Rokhyat Riyadi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Selama ini, kaum difabel masih belum benar-benar terangkul. Banyak potensi mereka yang tak tergali.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) rupanya mulai melirik pemberdayaan kaum difabel ini.

Ini dibuktikan dengan Launching Empowering Disability yang digelar di Aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Senin 6 Desember 2021.

Acara yang diinisiasi oleh Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkesi) Banjarbaru ini langsung dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Rokhyat Riyadi.

Baca juga: Hari Disabilitas Internasional, Puluhan Disabilitas Banjarbaru Unjuk Kebolehan di Murjani

Baca juga: Hanya 18 Daerah yang Sudah Miliki Perda tentang Penyandang Disabilitas

Baca juga: Hari Disabilitas Internasional, PLN Kalselteng Resmikan Kedai Untuk Kita”

Sementara, lauching program pemberdayaan kaum disabilitas itu dilakukan olek Ketua Baznas Kalsel, Irhamsyah Safari.

Ketua Forkesi Kota Banjarbaru, Husnul Khotimah mengatakan, pelucuran program ini sekaligus menyambut hari Disabilitas Internasional yang jatuh 3 Desember 2021 lalu.

Program ini adalah terkait pemberdayaan kaum disaabilitas yang selama ini belum tergarap maksimal oleh Baznas Kalsel.

Oleh karenanya, Baznas Kalsel pun mencoba memfasilitasi untuk pemberdayaan kaum disabilitas, terutama di Banjarbaru.

Dengan tagline Baznas Sahabat Disabilitas, launching ini menjadi awal keikutsertaan Baznas Kalsel dalam pemberdayaan para penyandang disabilitas.

Nah, sebagai langkah awal, setelah pelucuran program itu, dilakukan assesment para penyandang disabilitas untuk menjalani pelatihan.

Sejumlah penyandang disabilitas dari tuna daksa, tuna netra hingga tuna rungu mengikuti assesment.

Sekitar 30 peserta mengikuti kegiatan tersebut.

Selanjutnya, mereka akan dilihat potensinya.

"Setelah itu mereka menjalani pelatihan sesuai potensinya," katanya.

Ada beberapa saluran yang tersedia untuk para penyandang disabilitas itu, seperti bidang pertanian, perikanan hingga digital marketing.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved