Harga Bitcoin
Harga Bitcoin Terjun Lagi ke Level US$ 50.000, Bagaimana Nasib Aset Kripto Lain
Harga Bitcoin terjun bebas ke level US$ 50.000. Optimisme dunia menghadapi omiron jadi pemicu
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mata uang kripto populer Bitcoin tidak bisa mempertahankan keperkasaannya. Setelah sempat nangkring di atas level US$ 60.000, kini harga crypto currency tertua itu terjun bebas ke level US$ 50.000.
Penurunan harga bitcoin itu dipicu berbagai hal, di antaranya mulai tumbuhnya optimisme dunia menghadapi varian virus corona Omicron. Hal ini seiring dengan pengumuman Pfizer dan BioNTech, bahwa hasil studi laboratorium soal dosis ketiga vaksin Covid-19 yang disebut bisa menetralisir varian baru virus corona itu.
Dilansir dari Kontan.co.id, harga Bitcoin jatuh lagi ke bawah US$ 50.000 pada Kamis (9/12/2021) saat kebanyakan mata uang kripto besar lainnya menghijau.
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini 7 Desember 2021, Kini Naik Berada di Level US$ 50.613,28
Baca juga: Harga Bitcoin Hari Ini 6 Desember 2021, Anjlok Diikuti Kripto Lain
Pasar sedang mengamati dengan cermat rapat dengar pendapat CEO dari enam perusahaan kripto besar dengan Komite Layanan Keuangan DPR AS.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Kamis (9/12) pukul 12.08 WIB ada di US$ 49.820,98 atau turun 0,85% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Dilansir dari Kontan.co.id, harga Bitcoin pada Kamis (9/12) sempat merosot ke 48.725,86 kemudian mantul ke US$ 51.221,73. Tapi, gagal mempertahankan kenaikan dan jatuh lagi ke bawah US$ 50.000.
Sementara di saat yang sama, mata uang kripto besar lainnya hijau. Ethereum, misalnya, naik 1,23%. Lalu, XRP naik 5,08%, Terra melonjak 12,54%, dan Dogecoin naik tipis 0,11%.
Mengutip CoinDesk, sebagian besar dunia kripto berfokus pada rapat dengar pendapat di DPR AS tentang mata uang digital dan stablecoin.
CEO Circle Jeremy Allaire, CEO FTX Sam Bankman-Fried, CEO Bitfury Brian Brooks, CEO Paxos Charles Cascarilla, CEO Stellar Development Foundation Denelle Dixon, dan CEO Coinbase Alesia Haas hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut.
Pasar saham naik lagi karena kekhawatiran tentang varian Omicron terus memudar. Meningkatnya selera investor untuk aset berisiko terjadi setelah pengumuman Pfizer dan BioNTech.
Kedua perusahaan itu mengumumkan, studi laboratorium awal menunjukkan dosis ketiga vaksin Covid-19 mereka bisa "menetralisir" varian baru virus corona itu.
Itu berpotensi menguntungkan pasar kripto, karena biasanya mengikuti pasar saham.
Inilah 2 Kripto yang Siap Meroket Jangka Panjang
Para investor kripto tentu bertanya-tanya, cryptocurrency mana yang bisa terbang tinggi dalam jangka panjang. The Motley Fool merekomendasikan dua kripto, yakni The Sandbox (SAND) dan Cardano (ADA).
Dilansir dari Kontan.co.id, kedua aset terlihat siap untuk meroket dalam jangka panjang karena mereka membangun posisi kepemimpinan dalam metaverse berbasis blockchain dan pengembangan aplikasi terdesentralisasi.
