Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru Rusak 2.417,2 Hektare Lahan, Begini Penampakan Foto Citra Satelit
Erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah menyebabkan kerusakan pada sekitar 2.417,2 hektare lahan.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah menyebabkan kerusakan pada sekitar 2.417,2 hektare lahan.
Hal itu tampak dari foto citra satelit yang diambil oleh Tim Tanggap Darurat Bencana, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Mereka melakukan pengolahan dan analisis terhadap luasan area yang terdampak letusan gunung Semeru.
Adapun analisis terhadap area terdampak letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menggunakan data dari citra satelit SPOT 7.
Data yang digunakan untuk analisa tersebut adalah Data SPOT 7 tahun 2018 (sebelum letusan), data SPOT 7 tanggal 7 Desember 2021 (setelah bencana) dan data mosaik landsat 8 tahun 2021.
Baca juga: Total Sudah 45 Meninggal Dunia dan 9 Orang Hilang Akibat Erupsi Gunung Semeru
Baca juga: Terungkap 4 Amalan Pak Roh, Pemilik Rumah Utuh Meski Diterjang Erupsi Semeru
Menurut Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh, M. Rokhis Khomarudin, dari data tersebut diketahui total lahan terdampak erupsi Gunung Semeru yakni 2.417,2 Ha.
“Lahan terdampak letusan yaitu 2.417,2 Ha yang terdiri dari Hutan sebesar 909,8 Ha, lahan terbuka 764,5 Ha, hutan sekunder 243,1 Ha, lahan pertanian 161,5 Ha, Ladang/tegalan 161,2 Ha, perkebunan 77,9 Ha, pemukiman 67,8 Ha, semak/belukar 20,8 ha dan tubuh air 10,4 Ha,” jelasnya, dalam keterangan pers di lalam brin.go.id.
Hasil luasan penggunaan lahan ini masih berbasiskan data Landsat 8 mosaik yang masih memerlukan verifikasi dan validasi lebih lanjut.
Tim Tanggap Darurat bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan menganalisis lebih detail dengan data citra satelit yang lebih tinggi.
Hasil analisis ini nantinya digunakan untuk menentukan keperluan logistik dan penanganan pengungsi serta menentukan besar kerugian dan rehabilitasinya.
Saat ini, jelas Rokhis, satelit yang digunakan untuk mendapatkan data citra sebuah wilayah adalah milik negara lain.
“Satelit yang kita miliki saat ini masih bersifat eksperimental dan belum cukup untuk menganalisa kerusakan secara lebih detail,” ujarnya.
“Ke depan kalau kita punya satelit sendiri akan lebih baik dalam melakukan pemantauan bumi. Saya berharap kita dapat segera mewujudkan pembangunan satelit nasional observasi bumi,” pungkasnya.
Penduduk desa menyelamatkan barang-barang mereka dari rumah mereka yang rusak di desa.
Update Korban Semeru
Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia korban erupsi yang berhasil ditemukan ada sebanyak 46 orang.
Tribun Jatim melaporkan, data sementara yang dihimpun dari Posko Induk, ada 20 orang korban yang mengalami luka berat, 82 orang korban mengalami luka ringan dan korban dalam pencarian 9 orang.
