Heboh Banget
VIDEO HEBOH BANGET - Dikira Pelaku Jambret, Pelajar SMA di Palu Dianiaya Oknum Polisi
Seorang remaja di Palu , Sulawesi Tengah diduga dianiaya oleh oknum polisi karena dikira pelaku jambret.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang remaja di Palu , Sulawesi Tengah diduga dianiaya oleh oknum polisi.
Penganiayaan itu terjadi lantaran korban dianggap sebagai pelaku penjambretan. Namun, siswa SMA tersebut nyatanya hanya korban salah sasaran.
Dikutip dari Tribunnews.com, dalam video yang beredar, pelajar berinisial MP itu berada di ruas jalan yang ramai.
Ia kemudian diamankan seorang pria berhelm putih dan mendapatkan tindak penganiyaan. Sampai akhirnya, seorang wanita menegaskan bahwa korban bukanlah pelaku penjambretan.
"Bukan dia," teriak perempuan itu.
Saat dikonfirmasi, orangtua MP membenarkan kejadian yang menimpa sang anak.
Ia menuturkan bahwa saat kejadian, MP hendak pergi menonton bola di Jalan Ahmad Yani, Kota Palu.
Saat sampai di lampu merah, MP melihat ada seseorang yang dijambret. Refleks, MP langsung berusaha mengejar pelaku penjambretan itu.
"Karena naluri, anak saya kemudian mencoba membantu mengejar pelaku jambret. Namun, tak berhasil. Anak saya kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah lagi untuk lanjut ke lapangan Ahmad Yani menonton bola sesuai rencana semula," ucap AR, ibu korban.
Nahas, saat kembali, MP justru dicekik dari belakang. Ia ternyata dituduh sebagai pelaku penjambretan tersebut.
"Nah, dari situ anak saya mengalami pemukulan. Sampai kemudian korban jambret itu berteriak jika MP bukan pelaku, justru MP akan menolong," beber AR sambil sesekali menangis menceritakan kasus yang dialami putranya.
Kepala Kepolisian Resor Palu AKBP Bayu Indra Wiguno mengakui ada polisi yang menganiaya pelajar beberapa waktu lalu.
Bayu mengaku sudah bertemu dengan keluarga korban untuk meminta maaf atas kesalahan anak buahnya.
"Apabila keluarga membutuhkan bantuan psikiater. Itu bisa konsultasi dengan dokter yang khusus menangani masalah bantuan itu."
"Terkait hal itu kami sudah mendatangi keluarga korban dan secara institusi, kami sudah meminta maaf," ungkap dia.