Ekonomi dan bisnis

Cabai Rawit Makin Meroket, Harganya di Banjarmasin Mencapai Rp 140 Ribu per Kilogram

Keberadaan cabai rawit saat ini tidak banyak di pasaran sehingga harganya meroket sampai Rp140 ribu per kg.

Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/salmah saurin
Harga cabai rawit terbilang mahal Rp 140 ribu/kg. Meski begitu, konsumen tetap membeli. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kebutuhan cabai rawit di masyarakat cukup tinggi, namun keberadaan cabai rawit saat ini tidak banyak di pasaran sehingga harganya meroket sampai Rp140 ribu per kg.

Diakui Darni pedagang cabai di los sayur mayur sayur Sentra Antasari, Banjarmasin, cabai rawit sedang melambung harganya sehingga tak banyak pedagang yang menjual.

"Ya, rawit sedang mahal-mahalnya. Bisa sampai Rp140 ribu. Saya tak jual rawit," tukasnya.

Plilhan lain untuk cabai ada Tiung namun dikatakan Darni harga Tiung juga sedang naik hingga Rp100 ribu. Sebelumnya cabai Tiung ini di harga Rp70 ribu sedangkan saat normal biasa Rp50 ribu.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Kian Pedas, Kabid Perdagangan Pemkab Banjar Beberkan Penyebabnya

Baca juga: Banyak Petani Gagal Panen, Harga Cabai di Pasar Kemakmuran Kotabaru Alami Kenaikan

Baca juga: Lahan Terendam, Harga Cabai di Amuntai Melambung, Kini Sekilo Cabai Rawit Tembus Rp 120 Ribu

Cabai Taji juga naik Rp100 ribu per kg. Sedangkan cabai Merah turun Rp35 ribu dari sebelumnya sempat naik Rp 60 ribu. Adapun cabai hijau tetap stabil di harga Rp30 ribu per kg.

Menurut Darni kenaikan ini diperkirakan hingga Maret atau April 2022 sebab cuaca hujan akan berlangsung sampai bulan itu.

"Cabai harganya naik karena pasokan kurang. Di petaninya cabai memang sedikit sebab banyak lahan yang terendam karena sering hujan," alasan Darni.

Saat ini stok yang dijual kebanyakan adalah cabai yang berasal dari pulau Jawa yang dibanding cabai lokal harganya beda Rp5000.

"Sehari saya menjual dua pikul tapi untuk saat ini kurang stok hingga separuhnya. Jadi kalau kebutuhannya sepikul saya cuma ada stok jualan 50 kg saja," tukasnya.

Saat harga naik ini sebenarnya menurut Siti, pedagang cabai lainnya, permintaan tetap banyak tapi sayangnya stok kurang. 

"Banyak saja yang beli tapi stok memang kurang. Ya, jual apa adanya saja," tukasnya.

Baca juga: Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Beri Perhatian Khusus untuk Cabai Rawit Hiyung

Seorang pelanggan, Marsiyah, mengatakan saat harga cabai mahal ya tetap saja beli sebab ia sebagai pedagang sate perlu cabai setiap hari.

"Harus beli cabai walau harga lagi mahal. Mau bagaimana lagi memang ini kebutuhannya. Sementara menaikan harga sate tak mungkin," tandasnya. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved