Ekonomi dan Bisnis
Harga Cabai Rawit Kian Pedas, Kabid Perdagangan Pemkab Banjar Beberkan Penyebabnya
Harga cabai rawit taji di Banjarbaru biasanya Rp 60 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 92.700, cabai rawit tiung semula Rp 79 ribu jadi Rp 81.600
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Harga cabai rawit makin naik, seperti yang terpantau di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (13/12/2021).
Diketahui, harga cabai rawit taji segar yang biasanya Rp 60 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 92.700.
Memang naiknya bertahap. Seminggu yang lalu harganya Rp 90 ribu per kilogram, kini naik Rp 2.700 sehingga menjadi Rp 92.700.
harga cabai rawit tiung segar juga melejit. Sekitar seminggu yang lalu di kisaran Rp 79 ribu, telah naik Rp 2.500 sehingga saat ini menjadi Rp 81.600 per kilogram.
Kenaikan harga cabai ini sudah sejak sebulan terakhir. Perlahan tapi pasti, terus merangkak naik antara 100-150 persen.
Baca juga: Jelang Nataru, Pemprov Kalsel Gencarkan Operasi Pasar Murah, Minyak Goreng Paling Diserbu
Baca juga: DPRD Kalsel Minta Syarat Legalitas UMKM Tak Hambat Bangkitnya Usaha Masyarakat
Penuturan Anis, pedagang cabai di Kota Banjarbaru, Senin (13/12/2021), kenaikan harga cabai diakibatkan intensitas penghujan yang cukup tinggi mengakibatkan lahan banyak terendam hingga berkurangnya hasil panen.
"Hampir setiap musim hujan, apalagi kalau daerah penghasil cabainya kebanjiran, pasar jadi kekurangan pasokan dan harga jadi naik," ujarnya.
Situasi serupa terjadi di Kabupaten Banjar. Dikatakan Kabid Perdagangan Pemkab Banjar, Jimmy, kenaikan harga cabai saat ini akibat cuaca ekstrem.
Intensitas hujan yang cukup tinggi, menurut dia, menyebabkan beberapa daerah kebanjiran. Akibatnya, tanaman khususnya cabe banyak yang rusak.
"Hal inilah yang menyebabkan pasokan menjadi terhambat dan mengakibatkan harga mengalami fluktuasi, " kata Jimmy.
Baca juga: Tak Terdampak Pandemi, Kepiting dan Ikan Nemo Air Tawar Kalsel Tembus Pasaran Luar
Baca juga: Merek Intalu Brand Lokal Kalsel Bersaing di Pasar Clothing, Siap Jadi Oleh-oleh Khas Banua
Dia juga mengurai pasokan cabai di Kabupaten Banjar masih bergantung kepada kabupaten lain.
"Pasokan cabai di Kabupaten Banjar, selain dari Kecamatan Pengaron dan sekitarnya, masih bergantung dari Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Tanah Laut," sebutnya.
(Banjarmasinpost /Nurholis Huda)