Muktamar NU 2021
KH Miftachul Akhyar Kembali Dipercaya Jadi Rais Aam PBNU Periode 2021-2026
Hasil Muktamar NU 2021, KH Miftachul Akhyar kembali terpilih sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026, atau selama 5 tahun ke depan.
"Siapa yang dapat suara terbanyak dari situ ya itu yang akan menjadi Ketum."
"Itu sudah disepakati semua," pungkas Muhammad Nuh.
Sementara itu, untuk mekanisme pemilihan Rais Aam PBNU, Nuh menjelaskan, digelar secara musyawarah.
Dia mengatakan, pemilihan Rais Aam dilakukan dengan mengusulkan 9 nama calon oleh setiap pengurus cabang dan pengurus cabang istimewa.
Lalu kemudian, dari 9 nama yang diusulkan tersebut akan mencari 9 nama terbesar untuk menjadi AHWA (ahlul halli wal aqdi).
Nantinya, lanjut Nuh, 9 ulama yang terkumpul dalam AHWA yang akan menunjuk siapa yang akan menjadi Rais Aam PBNU.
"Kalau model pemilihan Rais Aam itu kan mengusulkan 9 nama calon setiap pengurus cabang, wilayah, dan pengurus cabang istimewa."
"Dari 9 nama tadi itu dicari 9 nama terbesar."
"Nah, 9 terbesar itulah yang akan menjadi AHWA (ahlul halli wal aqdi) untuk memilih Rais Aam," jelas Muhammad Nuh.
Di sisi lain, lokasi pemilihan Ketum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung dipastikan digelar di Universitas Lampung atau Unila.
Lokasi ini mengalami perubahan, setelah sebelumnya pemilihan Ketum PBNU diagendakan di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah.
"(Pemilihan ketua umum) di Universitas Lampung," ujar Ketua Steering Committee Muktamar ke-34 NU, Muhammad Nuh di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Bandar Lampung, Kamis (23/12/2021). ( Tribunlampung.co.id / Kiki Adipratama / Tribunnews.com / Reza Deni/Kompas.com )
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul KH Miftachul Akhyar Terpilih Sebagai Rais Aam PBNU Periode 2021-2026, dan Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: KH Miftachul Akhyar Terpilih Sebagai Rais Aam PBNU Periode 2021-2026,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/musyawarah-nasional-munas-x-majelis-ulama-indonesia-mui-menetapkan-kh-miftachul-akhyar.jpg)