Muktamar NU 2021

KH Miftachul Akhyar Kembali Dipercaya Jadi Rais Aam PBNU Periode 2021-2026

Hasil Muktamar NU 2021, KH Miftachul Akhyar kembali terpilih sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026, atau selama 5 tahun ke depan.

Dokumentasi MUI
KH Miftachul Akhyar kembali menjabat Rais Aam PBNU periode 2021-2026. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - KH Miftachul Akhyar kembali terpilih sebagai rais aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026, atau selama 5 tahun ke depan.

Beliau terpilih melalui Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan di Lampung, Kamis (23/12/2021) malam.

Sebagai Rais Aam NU periode 2021-2026, KH Miftachul Akhyar pun diminta untuk tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain.

Adapun hasil pemilihan itu berdasarkan musyawarah dan mufakat 9 kiai sepuh NU yang masuk tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA).

Baca juga: Calon Ketum PBNU Harus Didukung Minimal 99 Suara, Hasil Sidang Pleno 1 Muktamar NU

Baca juga: Sidang Pleno I Muktamar NU Diwarnai Kericuhan, Muktamirin Pertanyakan Legalitas Peserta

"Alhamdulillah AHWA sepakat dengan musyawarah yang penuh dengan kesantunan itu, sepakat bahwa yang menjadi rais aam untuk PBNU 2021-2026 al mukaram Kiai Haji Mifathul Akhyar," kata anggota tim AHWA, Zainal Abidin, dikutip dari tayangan akun YouTube TVNU, Kamis.

Dilansir dari Kompas.com, Zainal menegaskan, tidak ada perbedaan pendapat di antara anggota AHWA dalam menyepakati Miftachul sebagai rais aam PBNU periode 2021-2026.

"Kami semua sepakat, para sesepuh kiai sepakat dan tidak ada perbedaaan pendapat, kami bulat sepakat," ujar Zainal.

Diketahui, selain menjabat sebagai Rais Aam PBNU, saat ini Miftachul juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia.

Adapun tim AHWA yang memilih Miftahul sebagai rais aam PBNU 2021-2026 terdiri dari KH Dimyati Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma'ruf Amin, KH Anwar Manshur, TGH LM Turmuudzi Badaruddin, KH Miftahul Akhyar, KH Nurul Huda Djazuli, KH Ali Akbar Marbun, dan Prof H Zainal Abidin.

Sidang Pleno I dan II Muktamar ke-34 NU di UIN Raden Intan Lampung. Rapat dipimpin oleh M Nuh.
Sidang Pleno I dan II Muktamar ke-34 NU di UIN Raden Intan Lampung. Rapat dipimpin oleh M Nuh. (Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto)

Prof H Zainal Abidin yang membacakan hasil rapat AHWA mengatakan, rasis aam yang telah terpilih diminta tidak rangkap jabatan di organisasi lain.

"Kalau ingin menjadi rais aam NU 2021-2026, diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain," ujar Zainal Abidin ketika mengumumkan hasil sidang AHWA terkait rais aam, Jumat (24/12/2021) dini hari.

Selain itu, rais aam terpilih diharapkan bisa fokus dalam pembinaan dan pengembangan jamaah NU ke depan.

Baca juga: Peserta Muktamar NU di Lampung Berkurang, Nama Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf Mencuat

Baca juga: Ketua PCNU Tapin Lepas Kontingen Peserta Muktamar Nahdhatul Ulama ke-34 di Lampung, Begini Pesannya

"Lalu kami berdiskusi, berdialog dengan rais aam terpilih, beliau berkata dengan sangat santun sekali, sami'na wa ato'na'," ujar Zainal, dilansir dari Kompas.com.

Untuk diketahui, Miftachul Akhyar saat ini masih menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Adapun proses pemilihan rais aam dilakukan oleh sembilan kiai sepuh NU anggota AHWA.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved