Harga Bitcoin
Harga Bitcoin Hari Ini 28 Desember 2021, Anjlok hingga Berada di Level US$ 49.021,27 Per Keping
Pasar kripto memerah Selasa (28/11), dengan harga Bitcoin terlempar dari zona US$ 50.000 dan sejumlah mata uang kripto utama jatuh dalam, hingga 9%.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Harga bitcoin kembali memburuk pada hari ini Selasa (28/12/2021).
Selain harga bitcoin yang anjlok, sejumlah harga aset kripto lain juga mengalami hal serupa.
Investasi yang masih belum menggembirakan terjadi, dimana pasar kripto memerah pada Selasa (28/12/2021), dengan harga Bitcoin terlempar dari zona US$ 50.000 dan sejumlah mata uang kripto utama jatuh dalam, hingga 9%.
Mengacu data CoinMarketCap, harga Bitcoin pada Selasa (28/12/2021) nyaris menembus level US$ 52.000, persisnya US$ 51.956,33, sebelum jatuh ke level US$ 48.000.
Pukul 11.50, harga mata uang terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar itu bangkit ke US$ 49.021,27 tapi masih turun 3,81% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.
Harga Ethereum juga turun terlempar keluar dari zona US$ 4.000 ke US$ 3.918,45 atau turun 3,76% dibandingkan dengan posisi 24 jam sebelumnya.
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian 28 Desember 2021, Turun Rp 2.000 Kini Jadi Rp 968.000 Per Gram
Baca juga: Harga Telur Ayam Tembus Rp 32.000 Per Kilo, Begini Kata Pedagang Pasar Anyar
Sementara harga Solana anjlok 6,19% ke US$ 188,03, harga Terra merosot 7,68% menjadi US$ 93,45, dan harga Polygon terjungkal 9,24% jadi US$ 2,61.
Sedang harga mata uang kripto berbasis meme, Dogecoin dan Shiba Inu masing-masing turun 5,43% menjadi US$ 0,1802 dan 5,12% ke US$ 0,00003637.
Pada Selasa, aktivitas perdagangan sebagian besar tidak terdengar, karena volume perdagangan Bitcoin di bursa kripto utama hanya sedikit lebih tinggi dibanding Senin (27/12).
Padahal, saat pasar kripto memasuki akhir tahun, apa yang disebut sebagai pasokan sovereign Bitcoin, total aset yang disimpan di luar cadangan devisa, mencapai titik tertinggi sepanjang masa, menurut perusahaan data blockchain Glassnode.
Pertumbuhan pasokan sovereign Bitcoin datang karena kepemilikan pemegang jangka panjang meningkat 4,8% menjadi 74,8% dari total pasokan sovereign selama setahun terakhir, menurut Glassnode, seperti dikutip CoinDesk.
Dilansir kontan.co.id, kepemilikan pemegang jangka pendek Bitcoin turun, dari 28% pada Januari lalu menjadi 25,2% per Desember. “Perilaku on-chain seperti itu biasanya muncul selama pasar bear Bitcoin,” tulis Glassnode.
5 Uang Kripto Ini Diprediksi Cemerlang di Masa Depan
Dilansir kontan.co.id, selama beberapa tahun terakhir, puluhan mata uang kripto telah berulang kali menyentuh pasar yang lebih luas. Salah satu kripto yang memimpin adalah Shiba Inu (SHIB).
Melansir data yang dirilis The Motley Fool, pada 2 November 2021 malam, satu token Shiba Inu mencapai harga US$ 0,00006738. Bandingkan dengan harga debitnya pada awal Agustus 2020 yang hanya US$ 0,00000000051.