Covid 19 Dunia

UPDATE Covid-19 Dunia 31 Desember 2021, Kasus Positif Corona Lebih 286 Juta Imbas Merebaknya Omicron

Total kasus positif covid-19 tembus 286 juta lebih. Berikut ini rincian data terbaru kasus Covid-19 di dunia

Roslan RAHMAN / AFP
Penumpang menunggu untuk naik bus di Singapura pada 29 November 2021 untuk melintasi perbatasan darat ke negara bagian Johor di bagian selatan Malaysia di bawah jalur perjalanan yang divaksinasi (VTL) antara kedua negara.UPDATE Covid-19 Dunia 31 Desember 2021, Kasus Positif Corona Lebih 286 Juta Imbas Merebaknya Omicron 

Dari mereka, tujuh telah pulih, dan empat dalam pemulihan pada saat laporan.

Miokarditis adalah efek samping yang jarang terjadi setelah vaksin mRNA.

Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin AS (VAERS) menerima 4.249 laporan efek samping, dengan 97,6 persen dari kasus tersebut tidak serius.

Baca juga: Tak Bisa Tunjukkan Kartu Vaksin, Pengunjung Wisata Pantai Pagatan Tanahbumbu Langsung Divaksin

Baca juga: Tak Ada Razia Kartu Vaksin Pada Malam Tahun Baru, Satgas Covid-19 Banjarmasin Akan Rapidtes Acak

Kasus-kasus tersebut dilaporkan di VAERS dan v-safe, sistem pengawasan keamanan berbasis gawai sukarela untuk efek samping setelah vaksinasi Covid-19, antara 3 November dan 19 Desember.

CDC mengatakan, sekitar 8,7 juta dosis vaksin Pfizer telah diberikan kepada anak-anak dalam kelompok usia tersebut.

Vaksin tersebut disahkan di AS untuk anak berusia 5 hingga 15 tahun pada akhir Oktober 2021 dan merupakan satu-satunya suntikan yang diizinkan untuk kelompok usia tersebut.

Sebuah studi terpisah oleh CDC menunjukkan bahwa vaksin dua dosis Pfizer 92 persen efektif melawan infeksi virus corona pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.

Periode pengamatan untuk analisis bertepatan dengan periode dominasi varian Delta di Amerika Serikat.

Afrika Selatan Cabut Jam Malam

Sementara itu, Pemerintah Afrika Selatan mengatakan pada Kamis kemarin bahwa gelombang virus corona (Covid-19) terbaru di negara itu kemungkinan telah melewati puncaknya tanpa adanya peningkatan kasus kematian yang signifikan.

Oleh karena itu, aturan pembatasan yang sebelumnya telah diterapkan pun kini akan dilonggarkan.

Perlu diketahui, Afrika Selatan merupakan negara yang mengidentifikasi kali pertama varian baru Omicron pada November lalu.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (31/12/2021), varian Omicron yang diketahui sangat menular karena mengandung sejumlah mutasi, telah memicu kebangkitan pandemi global pada akhir tahun ini.

Namun saat ini semakin banyak bukti yang akhirnya memunculkan harapan bahwa varian ini kemungkinan menimbulkan gejala penyakit tidak terlalu parah dibandingkan varian lainnya.

"Semua indikator menunjukkan negara kami mungkin telah melewati puncak gelombang ke-4," kata kantor kepresidenan Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan berakhirnya aturan jam malam.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved