BLT UMKM Tahun 2022
Heboh BLT UMKM 2022 Sudah Cair , Begini Penjelasan Kemenkop dan UKM Mengenai Nasib Bantuan
Baru-baru saja terdapat isu yang menyatakan jika BLT UMKM telah disalurkan pada bulan Januari 2022.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Heboh Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM tahun 2022 telah cair di bulan Januari 2022.
Tak pelak bantuan pemerintah ini menjadi ramai diperbincangkan di media sosial.
Postingan awal yang ternyata hoaks menerangkan BLT UMKM tahun 2022 sudah cair.
Isu tersebut diawali dari sebuah unggahan di Facebook dengan akun yang bernama Ari Ramadhan.
Dirinya memposting unggahannya tersebut di sebuah grup bernama “The Onsu Family” seperti dikutip dari turnbackhoax.id.
Baca juga: Program Kartu Indonesia Pintar Tahun 2022, Ikuti Syarat dan Ketentuan Mendapatkan Bantuan
Baca juga: Jago Merah Hanguskan Rumah Warga di Desa Mantimin, BPBD Balangan Langsung Salurkan Bantuan
Isi dari unggahannya tersebut juga menyediakan sebuah link yang diklaim berisi terkait daftar nama penerima BLT UMKM.
Unggahan berita bohong atau hoaks terkait BLT UMKM tahun 2022 yang beredar di Facebook.
“Amin ya Allah…. pak buk cek BLT umkm 1,2 bulan ini. Pastikan Namamu Terdaftar Sebagai Penerima ya pak/bu, untuk Caranya Klik Tulisasn Biru Di Bawah ini,” tulis Ari pada postingannya.
Kabar tersebut dinyatakan sebagai berita bohong lama atau hoaks melalui sebuah unggahan di turnbackhoax.id pada Kamis (6/1/2022) lalu.
Unggahan semacam ini ternyata pernah beredar di Facebook dan diunggah pada 16 Juni 2021 lalu oleh akun yang bernama Yusuf Maulana Nurhadi.
Judul dari unggahan tersebut adalah “Bansos Diperpanjang. Masukan No.KTP Anda, Dapat Rp 1,2 juta. Ada 9,8 juta untuk Masyarakat.”
Unggahan Hoaks yang Beredar di Facebook Terkait BLT UMKM pada 16 Juni 2021
Unggahan hoaks yang beredar di Facebook terkait BLT UMKM pada 16 Juni 2021 lalu.
Lalu berpindah pada isi artikelnya ternyata tidak mengintepretasikan judul yang ditulis.
Dikutip dari turnbackhoax.id, artikel ini membahas tentang jenis bantuan pemerintah secara keseluruhan sementara judulnya disampaikan seolah-olah hanya ada satu jenis bantuan yang bisa di dapat oleh seluruh masyarakat.
