Berita Banjar

Seorang Guru Terpapar Covid-19, Dua TK Negeri di Martapura Laksanakan PJJ

Seorang guru terpapar covid-19, du TK Negeri di Martapura menghentikan PTM. Selanjutnya, berlangsung pembelajaran jarak jauh (PJJ)

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUKHTAR WAHID
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Dua sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Pembina di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan selanjutnya melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Itu menyusul seorang guru di TK tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny dikonfirmasi reporter Banjarmasinpost.co.id, Selasa (1/2/2022) membenarkan seorang guru TK Negeri di Martapura terpapar Covid-19. 

Menurut Liana, kedua sekolah TK itu selanjutnya melaksanaakan PJJ selama satu pekan kedepan.  

Baca juga: Belasan Siswa Terpapar Covid-19, Tiga SMPN di Kota Banjarmasin Akan Jalani PJJ Seminggu

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Kabupaten Tanbu - Ada 10 kasus Positif, Dominan dari Perusahaan

Baca juga: Update covid-19 Kalsel : Kasus Baru Positif Bertambah 81 Orang, Banjarmasin Terbanyak 48 Kasus

Liana mengaku hingga kini baru dua sekolah TK Negeri itu yang melaksanakan PJJ. Itu sesuai SKB 4 Menteri. 

"Sampai saat ini tidak ada laporan warga sekolah lainnya yang terpapar atau sakit," katanya. 

Keputusan PJJ itu, karena guru yang mengajar di dua sekolah TK itu bersaudara. 

"Kedua guru itu bersaudara, mereka terpapar saat menghadiri acara resepsi pernikahan, ada keluarga yang terpapar dari luar pulau juga hadir," katanya.  

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Yasna Khairina dihubungi reporter Banjarmasinpost.co.id, membenafkan pihaknya dalam waktu dekat melakukan pelacakan di sekolah terpapar.  

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 di Banjarmasin, Ditemukan 130 Kasus Aktif

Selain itu, secara acak di sejumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. 

"Saya mengimbau agar orangtua mengizinkan anaknya divaksinasi karena anak imunitas tubuhnya kuat dan tak bergejala, tetapi rentan menularkan virus corona," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved