Wabah Corona
Kenali Efek Samping Vaksin Booster Covid-19, Coronava, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax
Pemberian vaksin booster tak dibantahkan juga ada efek samping diakibatkan bagi yang mendapatkan vaksin.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Vaksin ketiga atau booster untuk Covid-19 sudah mulai dilakukan.
Ada lima jenis vaksin booster yang sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kelima vaksin tersebut adalah Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax.
Pemberian vaksin booster tak dibantahkan juga ada efek samping diakibatkan bagi yang mendapatkan vaksin.
Seperti yang telah diketahui, vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster akan diberikan untuk kelompok usia di atas 18 tahun.
Adapun Efek Samping Vaksin Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax.
Baca juga: NEWS UPDATE - 9 Anggota DPR RI dan 80 Pegawai Parlemen Dinyatakan Positif Covid 19
Baca juga: 4.062 Dosis Vaksin Pfizer di Tapin Hampir Kedaluwarsa, Dinkes Pastikan Distribusi Selesai Minggu ini
1. Coronavac PT Bio Farma
Mengutip Kompas.com, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, vaksin Coronavac PT Bio Farma dapat menimbulkan efek samping seperti nyeri pada lokasi suntikan.
Vaksin Coronavac diberikan sebagai vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.
2. Pfizer
Adapun vaksin Pfizer akan menimbulkan efek samping seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, demam dan nyeri sendi.
Vaksin Pfizer diberikan sebagai vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.
3. AstraZeneca
Hasil uji klinik dari vaksin AstraZeneca menunjukkan, efek samping bersifat ringan 55% dan sedang 37%.
Vaksin AstraZeneca diberikan sebagai vaksin booster yang bersifat homologus atau sejenis dengan vaksin primer atau dosis pertama dan kedua.
4. Moderna
Vaksin Moderna bisa diberikan sebagai vaksin booster yang sifatnya homologus atau sejenis dan heterologus atau jenis vaksin yang berbeda dari vaksin dosis satu dan dosis kedua.
Penny mengatakan, respons titer antibodi netralisasi dari vaksin Moderna sebesar 13 kalinya, setelah dosis booster dan pada usia dewasa 18 tahun ke atas.
"Untuk heterologusnya moderna adalah untuk vaksin primernya adalah AstraZeneca, Pfizer, Johnson and Johnson dengan dosis setengah," ucap dia.
Baca juga: 4.062 Dosis Vaksin Pfizer di Tapin Hampir Kedaluwarsa, Dinkes Pastikan Distribusi Selesai Minggu ini
5. Zifivax
Vaksin Zifivax bisa diberikan sebagai vaksin booster yang bersifat heterologus untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm.
Adapun respons titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek usia dewasa.
Syarat dan Kriteria Penerima Vaksin Booster
Berikut adalah syarat dan kriteria penerima vaksin booster yang dirangkum dari pernyataan Menkes:
1. Masyarakat Indonesia yang berumur di atas 18 tahun;
2. Sudah divaksin dosis kedua minimal 6 bulan;
3. Tinggal di kabupaten/kota yang telah memenuhi kriteria 70% vaksin dosis pertama dan 60% vaksin dosis kedua.
Menkes menambahkan, saat ini ada 244 kabupaten/kota yang memenuhi kriteria tersebut.
Ada 21 juta sasaran di bulan Januari 2022 yang sudah masuk ke kategori.
Artikel Terkait Lainnya
(Tribunnews.com/Widya) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Resmi Jadi Vaksin Booster, Ini Efek Samping dari Vaksin Pfizer, AstraZeneca hingga Moderna
