Wabah Corona di Kalsel
UPDATE Covid-19 Kalsel: Tujuh Daerah Masuk PPKM Level 3
Update covid-19 Kalsel. Tujuh daerah di Kalimantan Selatan masuk PPKM level 3, Kabupaten Banjar, Batola, Tapin, HST, HSU, Banjarmasin, Banjarbaru.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk daera luar Pulau Jawa dan Bali Selasa (15/2/2022).
Dan Sebanyak tujuh daerah di Provinsi Kalimantan Selatan masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Tujuh daerah tersebut yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.
Sedangkan wilayah yang berada di level 2 adalah Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan.
Wilayah yang dinyatakan berada pada PPKM level 1 adalah Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HHS) dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Satgas Kabupaten Banjar Gencarkan Percepatan Vaksinasi dan Operasi Yustisi
Baca juga: Update Covid-19 HSS: Sembuh 1 Pasien, Positif 26 Orang
Tujuh daerah yang berada di PPKM level 3 tersebut sebelumnya berada di level 2 sebelum ditetapkan oleh Satgas Covid-19 pusat.
Penetapan level PPKM sendiri berlaku per 15 sampai 28 Februari 2022, ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 11 tahun 2022 yang baru terbit.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, HM Muslim, membenarkan, 7 daerah tersebut kini masuk PPKM level 3. Hal itu dikarenakan ada beberapa ketentuan dari pemerintah dalam penetapan level PPKM.
Dia mengungkapkan, salah satu acuan dalam menetapkan level PPKM ialah laju penularan Covid-19.
"Kemudian capaian vaksinasi juga. Karena untuk dosis dua dan lansia harus sudah di atas 45 persen," ungkapnya.
Baca juga: Banjarmasin Kembali Berstatus PPKM Level 3, Ibnu Berharap Warga Tidak Cemas
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat Jadi Penyebab Banjarmasin Kembali Berstatus PPKM Level 3
Kini, ujar Muslim, laju penularan Covid-19 di Kalsel dalam sepekan terakhir kasus baru meningkat signifikan.
Dalam satu mingguan ini rata-rata ada penambahan 200 kasus baru ditemukan. Padahal sebelumbya sempat nol kasus. Penambahan tertinggi bahkan hingga lebih dari 500 kasus.
Bahkan, ujar Muslim, kasus di Banjarmasin sempat mencapai rekor baru. "Jumlah kasus hariannya sempat melampaui ketika varian delta beberapa bulan lalu," sebutnya.
Oleh karena itu, Muslim meminta agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Serta menaati aturan pembatasan dalam PPKM di wilayahnya.
Sementara itu berdasarkan data Dinkes Kalsel yang diambil dari semua daerah, Selasa (15/2/2022), penambahan kasus baru menjadi yang tertinggi di 2022 ini yakni 713 orang.

Penambahan terbesar dari Kota Banjarmasin 329 orang, Kabupaten Banjar 92 orang, Kabupaten HSU 66 orang, Kabupaten Tala 39 orang, Kabupaten Tabalong 33 orang, Kabupaten Batola 29 orang, Kabupaten HST 29 orang.
Kemudian, dari Kabupaten Balangan 28 orang, Kabupaten Tapin 25 orang, Kabupaten HSS 12 orang, Kabupaten Tanbu 12 orang, Kota Banjarbaru 12 orang dan Kabupaten Kotabaru 7 orang.
Pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh 76 orang berasal dari tempat karantina di Kota Banjarbaru 48 orang, KabupatenTabalong 7 orang, Kabupaten Balangan 6 orang.
Kemudian, dar tempat karantina di Kabupaten HST 5 orang, Kabupaten Tala 4 orang, Kabupaten Tapin 3 orang, Kabupaten Batola 2 orang dan Kabupaten HSS 1 orang.
Pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal 4 orang, berasal dari Kota Banjarmasin 2 orang (meninggal 14 Februari), Kota Banjarbaru 1 orang (meninggal 14 Februari) dan Kabupaten Tala 1 orang (meninggal 15 Februari).
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, PPKM Tabalong Saat Ini Naik ke Level 2
Baca juga: Pasien Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit di Tanahlaut Bertambah, Pelaihari Tetap Dominasi Kasus
Dengan itu, total kasus positif Covid-19 Kalsel sejak awal pandemi sampai sekarang 75.380 orang, sembuh 68.275 orang, dirawat 4.686 orang, meninggal 2.419 jiwa dan suspek 294 orang.
Sedangkan angka serangan naik di 1.745 angka kematian turun di 3,21. Sementara dalam tujuh hari terakhir kasus positif meningkat 152,4 persen, kasus aktif meningkat 180,9 persen.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)