Berita Bisnis

VIDEO Keluhan Pedagang Tahu Sumedang Terhadap Kondisi Minyak Goreng di Pasaran

Menurut Ade, pengelola Toko Tahu Sumedang Loktabat, Banjarbaru, ketersediaan minyak goreng murah memang sulit didapat.

Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dampak tidak menentunya ketersediaan minyak goreng dan harga yang tak seragam membuat sejumlah pengusaha kuliner harus memutar otak agar usaha tetap berjalan.

Sebagaimana pedagang tahu Sumedang harus menyesuaikan biaya produksi dengan jumlah tahu yang dijual.

Menurut Ade, pengelola Toko Tahu Sumedang Loktabat, Banjarbaru, ketersediaan minyak goreng murah memang sulit didapat.

"Tak jarang kami harus cari ke mana-mana, karena sejak harga Rp 14.500 maka untuk beli di toko ritel hanya dijatahi cuma 1 karton, padahal keperluan kami satu hari 2 karton," ujarnya.

Baca juga: VIDEO Heboh Orang Tenggelam Dibawah Jembatan Sei Alalak

Jadi kekurangan kebutuhan satu karton itu dibeli di pasar, itupun sulit mencarinya, bahkan harganya di atas Rp 14.500.

"Ya, mau tidak mau dibeli, asal ada barangnya kami beli," tukas Ade.

Dampak kondisi minyak ini mengharuskan pihaknya harus cermat dalam menyesuaikan ketersediaan minyak dan bahan baku yang diolah.

"Pernah hanya dapat satu karton, ya harus disesuaikan, dicukup-cukupkan," kata Ade.

Mengenai harga jual tahu, tidak dinaikan.

Hanya saja isi per kotak dikurangi.

Baca juga: VIDEO Pasokan di HST Kalsel Terbatas, Harga Minyak Goreng di Pasar Barabai Kembali Naik

Hal ini selain karena faktor minyak goreng juga karena harga kedelai naik.

Sebelumnya kedelai Rp7000 menjadi Rp11.700/kg.

"Makanya harus kami sesuaikan. Sebelumnya satu kotak harga Rp 10 ribu isi tahunya 10 biji, sekarang dengan harga itu isinya cuma 8 biji," tandasnya.

(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved