Religi

Perempuan Berhijab Ketat Lihatkan Lekuk Tubuh, Buya Yahya Tegas Jelaskan Soal Menutup Aurat

Hukum wanita berhijab namun memperlihatkan lekuk tubuh. Buya Yahya memberikan penjelasan tentang menutup aurat.

Editor: M.Risman Noor
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi perempuan berjilbab minum air putih 

BANJARMASINPOST.CO.ID  - Berhijab bagi perempuan meman diwajibkan. Namun bagaimana berhijab namun memperlihatkan lekuk tubuh?

Buya Yahya memberikan penjelasan beriku ini seputar wanita berhijab dan menutup aurat.

Di zaman sekarang, ada berbagai macam gaya berjilbab menyesuaikan tren.

Buya Yahya mengungkapkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Nanti akan datang suatu masa yang menimpa kaum-kaum muslimat (wanita) pakai baju tapi seperti telanjang."

Buya Yahya kemudian menceritakan perubahan model baju setiap masanya.

Ia mengingatkan ada baiknya wanita tak hanya menutup aurat namun juga menyembunyikan lekuk tubuhnya.

"Pakai baju seperti telanjang ini setiap masa berbeda-beda model,

Menutup aurat tapi ketat, kayak nggak pakai baju, setiap masa berbeda-beda," ujar Buya Yahya.

"Makanya di dalam menutup aurat tidak hanya menutup aurat, tapi harus menyembunyikan lekuk tubuh, kalau tampak lekuk tubuh haram," imbuhnya.

Mengenai jilbab seperti punuk unta, Buya Yahya mengingatkan untuk tak membuat bagian kepala tampak lebih tinggi.

Buya Yahya menegaskan haram hukumnya menggelung rambut dengan alat tambahan ke atas kepala hingga timbul tonjolan dan tampak seperti punuk unta.

Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa mereka yang mengenakan jilbab seperti punuk unta akan dijauhkan dari rahmat Allah.

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Beberkan Hukum Membunuh Cicak dalam Islam, Simak Juga Masalah Nyamuk

Kendati demikian, mengikat rambut ke belakang kepala tetap diperbolehkan.

"Kepalanya kayak punuk unta, itu buatan, artinya sesuatu yang dibuat tinggi, kayak punuk unta di atas kepalanya biar tampak lebih tinggi," kata Buya Yahya.

"Jadi kalau punya rambut nongol dengan sendirinya lain cerita, tapi kalau anda sengaja dikasih alat tambahan kemudian ditonjolkan sampai tinggi itu nggak boleh," tutur Buya Yahya.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved