Berita Banjarmasin

Ukur Kemampuan Siswa, Tahfidzul Quran SMKN 3 Banjarmasin Laksanakan Imtihan

Sebanyak 51 siswa di SMK Negeri 3 Banjarmasin mengikuti kegiatan imtihan, dalam program Tahfidzul Quran.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Suasana kegiatan imtihan program Tahfidzul Qur'an SMKN 3 Banjarmasin. Untuk mengukur kemampuan para siswa dalam menghapal al-quran selama tiga semester 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebanyak 51 siswa di SMK Negeri 3 Banjarmasin mengikuti kegiatan imtihan, dalam program Tahfidzul Quran.

Dalam kegiatan itu para siswa melakukan penajaman hafalan yang mana momennya bersamaan dengan ujian sekolah.

Kepala SMK Negeri 3 Banjarmasin, Ali Muksin menjelaskan, bahwa dengan kegiatan imtihan tersebut untuk mengukur kemampuan para siswa dalam menghapal alquran selama tiga semester.

Di mana para siswa tersebut ujar Ali ditargetkan bisa menghafal satu juz al-quran dalam satu semester.

Baca juga: Viral Kasus Arisan Online di Banjarmasin, Ini Kata Pengacara dan Kurator Kepailitan

Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Warga Alalak Utara Banjarmasin Bersihkan Sungai dan Drainase

"Dalam perjalanannya ada siswa yang bisa mencapai lima juz dalam satu semester. Jadi tidak masalah, bisa melanjutkan ke hapalan selanjutnya, karena memang ada beberapa anak yang cepat menghapal," kata Ali, Sabtu (26/2/2022).

Sementara itu Abdul Rahman Sidik, Pembina Tahfiz al-quran SMK Negeri 3 Banjarmasin menjelaskan bahwa dalam kegiatan itu dilaksanakan rutin empat kali pertemuan dalam sepekan.

Dalam proses menghapal al-quran, SMKN Negeri 3 Banjarmasin menggunakan metode pola warna.

Setiap pertemuan siswa ditargetkan bisa mengahafal satu warna. dalam satu warna itu terdiri dari beberapa ayat.

Baca juga: Serbuan Vaksinasi Mobile Kodim 1007/Banjarmasin, Jaring Warga yang Ambil Bansos di Kantor Pos

"Jadi satu halaman itu ada tiga warna, kalau lancar bisa dihapal dalam tiga kali pertemuan. Kemudian pada pertemuan keempat mengulang hapalan satu halaman itu," ujarnya.

Selain mengahapal al-quran, ketepatan bacaan dan kekuatan hapalan para siswa juga menjadi nilai yang diperhatikan.

"Kalau di rasa kurang maka di larahkan untuk mengulang, tapi sebaliknya kalau sudah tepat maka bisa ke hapalan selanjutnya," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved