Vaksinasi Covid 19 di Kalsel

Susah Cari Vaksin di Kampung Halaman, Mahasiswi FKIP ULM Manfaatkan Vaksinasi Massal di Kampus

vaksinasi di ULM memantapkan pelaksanaan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) penuh.

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi
Dekan FKIP ULM (kiri) saat memantau pelaksanaan vaksinasi untuk mahasiswa dan dosen di kampus 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Siti Nur Azizah, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) merasa bersyukur karena sudah bisa mendapatkan vaksin dosis ke dua.

Sebab ujar mahasiswa asal Kabupaten Kotabaru ini, dosis vaksin cukup sulit ia dapatkan saat berada di kampung halaman.

Sehingga ia merasa sangat beruntung bisa mendapatkan vaksin, yang dilaksanakan oleh pihak kampus.

"Sejak Oktober saya susah mencari cari vaksin dosis ke dua di kampung halaman, kemudian ada info vaksin di kampus jadi saya datang," katanya, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: Penjaringan Vaksinasi di Polres Balangan Berlanjut, Ada Warga yang Inisiatif Datang Bervaksin

Baca juga: Narkoba Banjarmasin - Simpan Sabu di Lipatan Celana, Satu Tersangka Diamankan Anggota Satresnarkoba

Dengan begitu menurut mahasiswi semester akhir ini, vaksinasi di kampus tepat telah dilaksanakan.

"Ini bisa memudahkan bagi yang belum melaksanakan vaksin, atau yang sedang mencari dosis vaksin seperti saya," ujarnya.

Sementara itu Dekan FKIP ULM, Dr Chairil Faif Pasani, M Si, mengatakan, vaksinasi tersebut memantapkan pelaksanaan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) penuh.

"Berdasarkan hasil survey kami Desember dan Februari tadi, persentase vaksinasi mahasiswa sudah di atas 80 persen, tepatnya 98,2 persen. Dengan kata lain hanya 0,8 persen mahasiswa belum vaksin, atau tidak sampai satu dari 10 orang," terang Dekan.

Baca juga: Mahasiswa di Tapin Ikut Perjuangkan Hak Buruh Sawit

Meski melaksanakan PTM penuh pada awal semester genap 2021/2022, pihaknya ujar Dekan tetap mengutamakan aspek keselamatan warga kampus.

Semisal adanya temuan kasus covid-19, maka kelas atau mata perkuliahan yang bersangkutan akan disterilisasi selama dua pekan.

"Jadi tidak satu fakultas atau pun satu prodi yang ditutup kalau ada kasus, melainkan hanya kelas ataupun matakuliah tertentu saja. Karena tidak mungkin setop 100 persen. Kecuali di prodi banyak yang terpapar, bisa saja prodi nya kami tutup dua pekan," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved