Batatamba Banua
Gelar Ritual Batatamba Banua, Masyarakat Dayak Halong Percaya Jika Tidak Digelar Akan Akibatkan Ini
Batatamba banua wajib dilaksanakan. Masyarakat adat dayak halong percaya apabila tidak terlaksana akan ada gangguan terhadap badan, pikiran dan rejek
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Sudah menjadi budaya bagi warga suku adat dayak di Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan untuk menggelar kegiatan aruh adat. Dimana dalam satu tahun, ada beberapa aruh yang dilaksanakan.
Kali ini, pada Bulan Maret hingga pertengahan April, kelompok masyarakat dayak di Kecamatan Halong secara bergantian melangsungkan aruh adat Batatamba Banua.
Aruh ini diyakini bentuk penyembuhan terhadap kehidupan setempat, baik dalam lingkungan maupun tanaman warga.
Batatamba banua disampaikan oleh Ketua Adat Suku Dayak Kecamatan Halong, Gupen diwariskan oleh leluhur. Sehingga sekarang budaya tersebut tetap dilestarikan dan dilaksanakan.
Baca juga: Gelar Batatamba Banua di Desa Kapul Balangan, Balian dan Tokoh Adat Dayak Pimpin Rangkaian Aruh
Baca juga: Batatamba Banua, Aruh Adat Suku Dayak di Balangan untuk Penyembuhan
Baca juga: Minyak Berkhasiat Dayak Maanyan Warukin Tabalong, Ada Minyak Sambung Maut dan Meningkatkan Kharisma
"Budaya tolak bala atau batatamba banua ini wajib dilaksanakan. Apabila tidak terlaksana akan ada gangguan terhadap badan, pikiran dan rejeki," ucap Gupen, Minggu (6/3/2022).
Budaya ini juga sebut Gupen dipercaya sebagai pembatas antara kematian dan kehidupan. Dimana tujuannya yakni untuk mencegah munculnya penyakit atau gangguan dalam kehidupan warga setempat.
Aruh Batatamba banua tambahnya adalah sarana balian dan tokoh adat setempat berkomunikasi dengan alam lain. Sehingga diharapkan tidak adanya campur aduk antara alam lain dengan alam manusia. (Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)