Ekonomi dan Bisnis
Sekretaris BPD PHRI Kalsel Nurul Fahmi Sebut Okupansi Hotel Masih Alami Penurunan
Sekretaris BPD PHRI Kalsel, Nurul Fahmi, sebut okupansi hotel saat Februari turun rata-rata 40 persen, Maret awal sepi karena event-event juga sepi.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Hunian hotel di Kalimantan Selatan berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Januari 2022 mengalami penuruan turun. Ternyata saat Februari malah terpuruk.
Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Kalsel, Nurul Fahmi, Minggu (6/3/2022), menjelaskan, saat Februari turun rata-rata di angka 40 persen. "Untuk Maret awal ini juga masih sepi karena event-event juga sepi," bebernya.
Dijelaskan dia, event pemerintahan masih stagnan. Hal ini dimungkinkan anggaran belum turun. "Efek omicron dan Kenaikan Harga bahan pokok, juga ikut pengaruh," jelasnya.
Karena itu, sambungnya, pemerintah harus segera turun tangan untuk menurunkan harga. Sebab, punya efek juga terhadap hotel.
"Apalagi, perjalanan-perjalanan dinas kurang. Nanti tambah parah lagi di bulan puasa, hunian kamar hotel akan anjlok drastis," jelasnya.
Baca juga: Mobil Ceper Mejeng di Q Mall Kota Banjarbaru Kalsel, Rogoh Rp 300 Juta Supaya Tampil Elegan
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin Sebut Suplai Tergantung Distributor
Berdasar data BPS Kalsel, Okupansi Hotel berbintang pada Januari 2022 terjadi penurunan dari bulan sebelumnya.
Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah, menjelaskan, saat Januari 2022 sebesar 41,08 persen atau turun 16,55 poin dibanding Desember 2021 yang sebesar 57,63 persen.
"Begitu juga jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu Januari 2021
yang sebesar 42,17 persen, terjadi penurunan sebesar 1,09 poin," rincinya.
Berdasarkan klasifikasi hotel bintang, pada Januari 2022, Okupansi Hotel tertinggi dicapai oleh kelompok hotel bintang 4 sebesar 49,48 persen dan yang terendah pada hotel bintang 1 sebesar 27,47 persen.
Dibandingkan tahun sebelumnya, hotel bintang 4 naik 4,77 poin, bintang 3 turun sebesar 4,69 poin, bintang 2 turun 7,31 poin dan bintang 1 naik sebesar 8,37 poin.
Baca juga: Kegiatan Rakornis Pariwisata Se-Kalsel di Tabalong, Pembukaan di Taman Burung Hutan Kota
Baca juga: Dosen UIN Antasari Banjarmasin Erissa: Bundling Minyak Goreng Bertentangan dengan UU
Okupansi Hotel non bintang pada Januari 2022 sebesar 21,94 persen, terjadi penurunan 3,89 poin dibandingkan saat Desember 2021 sebesar 25,83 persen.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Januari 2021 sebesar 18,98 persen dan saat Januari 2022 naik sebesar 2,96 poin.
Okupansi Hotel tertinggi pada hotel non bintang saat Januari 2022 dicapai oleh kelompok dengan jumlah kamar 41-100 sebesar 27,16 persen dan yang terendah pada kelompok jumlah kamar <10 sebesar 20,24 persen.
Dibandingkan tahun sebelumnya pada bulan yang sama, tingkat hunian pada kelompok hotel dengan jumlah kamar 41-100 turun 4,55 poin, kelompok dengan jumlah kamar 25-40 naik 3,80 poin.
Kemudian, pada kelompok dengan jumlah kamar 10-24 naik 4,04 poin, dan kelompok dengan jumlah kamar <10 naik sebesar 1,84 poin.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)