Ekonomi dan Bisnis
Minyak Goreng Langka, Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin Sebut Suplai Tergantung Distributor
Menurut Plt Kepala Dinas Perdagangan Tapin, Hermansyah, minyak goreng di pasar tergantung dari distributor di Banjarmasin, Barabai dan Kabupaten Tanbu
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Minyak goreng dirasakan masyarakat mulai langka didapatkan di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kelangkaan minyak goreng tersebut juga terjadi di ritel modern hingga pasar-pasar tradisional.
Menurut Plt Kepala Dinas Perdagangan Tapin, Hermansyah, Sabtu (5/3/2022), langkanya minyak goreng kemasan ini merupakan masalah nasional.
"Untuk keperluan minyak goreng di pasar, tergantung dari distributor di Kota Banjarmasin, Kota Barabai dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu)," jelasnya.
Baca juga: Dosen UIN Antasari Banjarmasin Erissa: Bundling Minyak Goreng Bertentangan dengan UU
Baca juga: Wisata Banjarmasin - Ajak Anak Bermain di Kids Library Dispersip Kalsel
Berdasarkan data dari provinsi, lanjut dia, dari tiga wilayah distributor di Kalimantan Selatan dalam seminggu diperkirakan habis.
"Kami hanya bisa melakukan monitoring harga dan kelangkaan minyak goreng di pasar-pasar. Karena di Kabupaten Tapin tidak gudangnya," lanjut Hermansyah.
Saat ini harga di pasaran antara Rp 16 ribu sampai Rp 20 ribu. Sedangkan di retail besar, Alfamart dan Indomaret, juga mengalami kelangkaan dan harganya sama dengan di pasar.
"Terkait minyak goreng ini, Dinas Perdagangan Tapin sudah membagikan 2.400 liter subsidi ke pedagang di pasar dengan harga jual Rp 14 ribu," lanjutnya.
Baca juga: Mahasiswa di Tapin Ikut Perjuangkan Hak Buruh Sawit
Baca juga: Sejarah Tikar Purun yang Memiliki Peran Penting dalam Kehidupan Masyarakat Kalsel
Mengenai akan ada operasi pasar lagi, dikatakan, pihaknya belum ada jadwal terkait itu. Tetapi pada dasarnya selalu ada pemantauan terus-menerus.
Diketahui, sejak terjadinya kelangkaan, Pemkab Tapin sempat menJual minyak goreng subsidi dan para pedagang hanya mendapatkan tujuh dos merk Sovia dengan harga 14 ribu perliter.
(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)