Berita Banjarmasin
Plt Kadinkes Banjarmasin Tegaskan Tak Ada Memerintahkan Manipulasi Data Capaian Vaksinasi
Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi, gelar konferensi pers membantah perintahkan nakes manipulasi data pencapaian vaksinasi.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
lihat foto
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Isu kurang sedap menerpa gencarnya program vaksinasi yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Pasalnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Ir Doyo Pudjadi, disebut-sebut memerintahkan tenaga kesehatan memanipulasi data untuk mendongkrak angka capaian vaksinasi Covid-19.
Kepada awak media, Doyo pun memberikan klarifikasi dan dengan tegas membantah tuduhan ini yang juga sempat beredar di sebuah media online.
"Itu tidak benar. Saya, walaupun bukan orang kesehatan, tapi saya juga punya ilmu dan tahu bagaimana cara mendapatkan angka itu melalui sebuah proses," katanya saat menggelar jumpa pers, Kamis (10/3/2022) sore.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: 2 Meninggal, 156 Pasien Sembuh, Positif 92 Orang
Baca juga: Dua Hari Mengantre Solar di SPBU, Supir Truk di Banjarmasin Ini Belum Juga Mendapatkannya
Baca juga: Polisi Selidiki Asal Api, Camat Martapura Timur Imbau Pegawai Waspada Potensi Kebakaran
Baca juga: Aturan Baru Tanpa Tes PCR dan Antigen sudah Berlaku di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
Dia menerangkan, belum lama tadi dirinya memberikan semacam arahan kepada para petugas di puskesmas terkait dengan upaya meningkatkan capaian vaksinasi.
"Wajarkan saya menyemangati kepala puskesmas untuk melakukan upaya meningkatkan capaian vaksinasi, dengan berbagai strategi dan pendekatan. Jadi, bukan saya memerintahkan untuk manipulasi data untuk menaikkan angkanya. Jadi, mungkin itu salah tafsir," jelas pria yang juga menjabat Asisten II Perekonomian dan Pembangunan di Pemko Banjarmasin ini.
Doyo mengaku baru saja ditunjuk menjadi Plt Kadinkes Banjarmasin dan tidak mengetahui siapa yang biasanya mengolah data terkait capaian vaksinasi.
Di sisi lain, dia juga meyakinkan bahwa manipulasi data tidak dilakukan. Sebab, data yang ada saat ini terkait capaian vaksinasi tidaklah signifikan berubah. "Lihat saja angkanya, toh masih di 52 persenan," pungkasnya
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
