Ekonomi dan Bisnis
Sejak Diberlakukan SE Kemnehub Tentang Perjalanan Domestik, Permintaan Antigen dan PCR Turun Drastis
Keluarnya surat edaran (SE) Kementerian Perhubungan terkait dengan perjalanan domestik berimbas terhadap turunnya permintaan PCR dan antigen
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Keluarnya surat edaran (SE) Kementerian Perhubungan No. 21 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi Covid-19 yang terbit pada 8 Maret 2022, berimbas kepada bisnis pelayanan Rapid antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Pelayanan Rapid antigen dan PCR itu pun sepi. Seperti yang ada di klinik-klinik kesehatan yang bekerjasama dengan maskapai dan bandara Terpantau sepi. Termasuk di klinik Mutiara Bunda yang dikerjasamakan dengan pihak Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Sebab, di dalam SE tersebut, tertuang, bagi pelaku perjalanan udara yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau ketiga (booster) tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau Rapid Test Antigen.
Nova Irawan, salah satu Admin Registrasi Klinik Mutraia Bunda, Kamis (10/3/2022) memembenarkan bahwa pelayanan Rapid antigen sepi dari biasanya.
Baca juga: Tak Perlu PCR dan Antigen Berdampak pada Peningkatan Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Kalsel
Baca juga: PCR Tak Lagi Jadi Syarat Perjalanan Domestik, Begini Pandangan IDI Wilayah Kalsel
Baca juga: Kini Perjalanan Domestik Tanpa Swab Antigen, Ingat Aturan Ketat Wajib Ditaati
"Kalau ketika antigen atau PCR menjadi syarat wajib penerbangan itu sehari ada sekitar 80 orang yang dilayani di satu konter klinik kami. Namun sejak diberlakukan aturan baru ini menurun tak sampai 20 orang yang datang," jelasnya.
Hal ini dampaknya terasa sekali. Karena itu pihaknya masih menunggu evaluasi dari manajemen nya apakah klinik-klinik Layana Rapid antigen PCR yang dikerjasamakan dengan Bandara Internasional Syamsudin Noor ini akan dirampingkan atau ditutup masih menunggu evaluasi.
"Kami masih menunggu evaluasi darianajemen saja," jelas Nova Irawan.
Dijelaskannya klinik Mutiara Bunda di Banjarbaru selama kerjasama dengan pihak angkasa pura membuka tiga stand atau posko layanan Rapid antigen dan PCR yang tersebar di Banjarbaru sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Baca juga: Syarat PCR atau Antigen Dihapuskan untuk Perjalanan Domestik, Wali Kota : Ayo ke Banjarmasin
Bukan hanya di klinik tersebut. Juga diutarakan dengan klinik yang menyediakan antigen dan PCR yang lainnya, semisal di Klinik Tirta Banjarmasin juga mengaku turun.
"Sore setelah diterapkannya SE itu langusng alami penurunan pelayanan," tandas dr Maulida Angraini. (Banjarmasinpost /Nurholis Huda)
