Berita Banjarmasin
Satpol PP Banjarmasin Kembali Menertibkan Warga Bermukim di Kolong Jembatan Antasari
Puluhan personel Satpol PP Banjarmasin yang diturunkan untuk menertibkan dan membersihkan warga yang bermukim di kolong Jembatan Antasari
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Siti Zaleha hanya bisa pasrah ketika barang-barang miliknya dikeluarkan oleh personil Satpol PP Banjarmasin, Senin (14/3/2022) pagi.
Perempuan berusia 50 tahunan tersebut, merupakan salah satu penghuni di kolong Jembatan Antasari, yang ditertibkan oleh Satpol PP Banjarmasin.
Setidaknya ada puluhan personel Satpol PP Banjarmasin yang diturunkan untuk menertibkan dan membersihkan warga yang bermukim di kolong Jembatan Antasari ini.
"Sudah sekitar tiga tahun tinggal di sini, dan saya sudah tidak punya siapa-siapa. Suami sudah meninggal dan anak tidak punya," ujar Siti Zaleha yang mengaku berasal dari Basarang, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Baca juga: Sakit Hari Pertama PTS, Siswa di SD Negeri 1 Pasar Lama Banjarmasin Bakal Jalani Penilaian Susulan
Baca juga: Ujian Nasional Ditiadakan, Try Out SD dan SMP di Kota Banjarmasin Tetap Dilaksanakan
Siti Zaleha menerangkan setiap hari dirinya bekerja serabutan sebagai pencari bawang di kawasan Pasar Harum Manis, dan terkadang mengumpulkan kardus.
"Uangnya cukup buat makan sehari-hari saja. Mau menyewa rumah tidak punya uang," katanya.
Barang-barang Zaleha pun diangkut oleh petugas kemudian diantarkan ke sebuah rumah warga yang mau menampung sementara.
"Sementara ikut orang yang mau menampung. Nanti kalau ada uang baru menyewa rumah. Dan kalau tinggal di rumah susun sewa (rusunawa) juga harus bayar sewa," katanya.
Kepala Satpol PP Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin menerangkan kegiatan penertiban dan pembersihan di kolong Jembatan Antasari ini sudah beberapa kali dilakukan.
Bahkan menurutnya kawasan ini sudah pernah dipagar atau dipasang teralis besi, untuk mencegah ada yang masuk atau bermukim di kolong jembatan ini.
"Sudah pernah ditertibkan dan dipasang teralis, ternyata mereka bongkar. Kemudian ada laporan dari camat dan lurah, sehingga hari ini kita tindaklanjuti dengan penertiban. Sebelumnya ada sekitar 12 orang, dan kini sudah berkurang jumlah penghuninya menjadi sekitar empat sampai lima orang. Kemudian mayoritas warga luar Banjarmasin," jelasnya.
Muzaiyin menambahkan sebelum melakukan penertiban tersebut, pihaknya sudah melakukan imbauan terlebih dahulu.
Baca juga: Ikuti Ritual Kendi Nusantara Bersama Jokowi, Gubernur Kalsel Bawa Tanah dan Air dari Martapura
Baca juga: Belasan Ribu Butir Obat Mengandung Karisoprodol Dimusnahkan Polres Tabalong
"Kita sudah melakukan pendekatan persuasif dengan memberikan imbauan," katanya.
Beberapa alternatif pun lanjutnya ditawarkan kepada mereka yang menempati kawasan tersebut.
"Kita sudah menawarkan rumah singgah, kemudian ke rusunawa di Ganda Magfirah, dan kita juga memfasilitasi dengan angkutan untuk mereka pindah membawa barang-barangnya," jelasnya.
Setelah membongkar dan mengeluarkan barang-barang dari kolong jembatan, petugas langsung melakukan penutupan pintu masuk yang sudah dibongkar.
"Teralis yang dijebol kita tutup permanen, kemudian juga pintu masuk di samping jembatan akan ditutup total juga," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)