Berita Tanahlaut
Tangani Banjir yang Kerap Melanda Desa Ranggang, Wabup Tala Sebut Dua Langkah Ini Segera Dilakukan
Banjir yang mendera sejumlah desa di Tanahlaut akibat tingginya intensitas curah hujan pada awal pekan lalu menjadi perhatian khusus
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Banjir yang mendera sejumlah desa di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), akibat tingginya intensitas curah hujan pada awal pekan lalu (7 Maret 2022) menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat.
Informasi dihimpun banjarmasinpost.co.id, Kamis (17/3/2022), para pejabat terkait telah dikumpulkan guna membahas mitigasi bencana.
Tujuannya agar risiko kebencanaan setidaknya dapat diminimalisasi jika kondisi serupa kembali terjadi.
Rapat koordinasi itu bertempat di ruang kerja Wakil Bupati Tala Abdi Rahman di lingkungan kantor sekretariat daerah (setda) Tala di kawasan Jalan A Syairani, Kamis malam kemarin.
Baca juga: Perkuat Literasi di Tengah Pandemi, Pemuda Tanahlaut Ini Gagas ILC Lokal Kamisan
Baca juga: Pasokan Minyak Goreng Masih Seret, Bupati Tanahlaut Sidak ke Pasar Tradisional di Pelaihari
Pembahasan mitigasi bencana tersebut berlangsung hingga tengah malam.
Orang nomor dua di Bumi Tuntung Pandang yang memimpin rakor tersebut menegaskan perlunya upaya konkret guna mengatasi akar masalah banjir yang belakangan ini kerap melanda wilayah Desa Ranggang, dan sekitarnya di Kecamatan Takisung.
Termasuk di beberapa tempat lainnya di wilayah Kecamatan Panyipatan serta Kecamatan Pelaihari.
Sekadar diketahui pada Senin lalu Desa Ranggang yang juga merupakan kampung halaman Abdi Rahman kembali kebanjiran.
Selain rumah warga, jalan poros setempat (jalur ke Pantai Takisung) juga tenggelam dan selama beberapa jam tak dapat dilintasi kendaraan roda dua.
Banjir juga menda desa tetangga yakni Batilai dan Benuatengah.
Lalu, Desa Batutungku dan Kandanganlama di Kecamatan Panyipatan hingga menyebabkan madrasah tsanawiyah setempat turut tepapar banjir hingga selutut orang dewasa.
Sedangkan di Kota Pelaihari banjir melanda wilayah Kelurahan Pelaihari dan Angsau.
Pada rakor tersebut Wabup meminta pemaparan dari jajaran instansi teknis terkait.
Dilanjutkan penyampaian kondisi yang terjadi di lapangan oleh masing-masing kepala desa yang wilayahnya terdampak banjir beberapa hari lalu.
"Saya bersama Pak Bupati sudah berdiskusi dan meminta instansi terkait segera melakukan langkah penguatan mitigasi bencana banjir dan bencana lainnya. Rakyat kita sekarang sedang risau. Banjir yang terjadi kemarin memang mengejutkan walau tidak sebesar tahun lalu. Ini harus kita sikapi dengan serius persoalan hulu ke hilirnya. Tidak hanya penanganan jangka pendek, jangka panjangnya juga perlu," ucap Abdi.
Ia menegaskan upaya mitigasi atau pencegahan bencana alam adalah tanggung jawab semua pihak, terlebih dalam cuaca yang akhir-akhir ini cukup ekstrem.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat dan mohon tetap sabar karena kami akan terus bekerja dan menegaskan bahwa pemerintah daerah hadir untuk masyarakat dalam kondisi apa pun," tandasnya.
Dikatakannya, rakor tersebut dilakukan untuk membaca perencanaan daerah yang tepat sasaran melalui berbagai penyesuaian dan investigasi yang benar.
Baca juga: Dari Hobi Minum Kopi, Perempuan di Banjarbaru Ini Akhirnya Menekuni Profesi Jadi Barista
Baca juga: Jalan Poros Batumulya-Sabuhur Terselubungi Kubangan, Dinas PU Tala Sebut Ditangani Tahun Ini
Jadi, kita dapat melakukan tindak lanjut terhadap permasalahan sesuai perencanaan yang matang dan dapat menyelesaikan masalah.
Abdi mengatakan penanganan banjir akan dilakukan melalui dua tahap perencanaan yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Pihaknya akan terus melakukan analisa untuk penanganan banjir yang terkoordinir dan berkelanjutan.
Mengenai penanganan jangka pendek, ia menerangkan akan mencermati kondisi di lapangan apa yang menjadi akar masalah.
Apakah akibat sedimentasi alur sungai atau di muara sungai.
Jika masalahnya ada di hilir sungai, maka hal itu yang akan ditangani lebih dulu.
Sedangkan langkah jangka panjang yakni melakukan kajian untuk melakukan normalisasi sungai di wilayah Ranggang dan sekitarnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)