Kolektor Miniatur Kendaraan Bermotor
Kisah Penghobi Koleksi Miniatur Kendaraan Bermotor di Kalsel, Berburu hingga Ke Luar Negeri
South Borneo Diecast Club merupakan komunitas kolektor miniatur kendaraan bermotor di Kalimantan Selatan.
Penulis: Salmah | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Miniatur atau replika moda transportasi memang menarik untuk dikoleksi. Sebagaimana komunitas satu ini yang merupakan sekumpulan pria penyuka kendaraan replika aneka ukuran dan tipe.
Dibentuk sejak 2014, South Borneo Diecast Club anggotanya tak hanya dari Banjarmasin tapi tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Kalsel. Wajar jika anggotanya mencapai 2000 orang.
Tidak ada ketentuan bagi anggota harus sama dalam hal model, skala maupun merek. Jadi ada kolektor replikas mobil, sepeda motor, kereta api, pesawat dan kapal.
Menurut M Reyzaldi, salah seorang admin club, jenis koleksi tergantung selera masing-masing anggota. Begitupula ukuran atau skalanya juga bervariasi.
Baca juga: Sambut Ramadan dan Idul Fitri 1443 H, Kapolres Banjar Jamin Stok Bahan Pokok Aman
Baca juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Begini Respon Pedagang di Pasar Keraton Rantau
"Koleksi kami paling kecil skala 1:144 yang seukuran kuku jempol orang dewasa hingga skala 1:10 atau dimensinya seukuran 30 cm persegi," terangnya.
South Borneo Diecast Club yang admin lainnya yaitu Haris P Adji, Inosuke Rasya, Andre Maulana. Para anggota sering mengadakan acara kumpul bareng terutama sebelum pandemi corona.
"Biasanya kumpul sebulan sekali di area car free day. Di mana saja, bisa di Barabai, Banjarbaru, Banjarmasin. Bahkan bagi anggota di kabupaten bisa 2-3 kali kumpul dalam sebulan," terangnya.
Saat kumpul itu tak hanya memajang koleksi tapi juga saling berbagi info seputar koleksi dan teknik modifikasi, seringpula terjadi transaksi atau jual beli koleksi.
Mereka juga punya even tahunan yaitu balapan, lomba custom dan kontes fotografi. Namun selama pandemi ini even sementara belum diaktifkan.
Sebelum pandemi, mereka juga kerap menggelar kegiatan sosial antara lain sumbangan untuk korban musibah bencana alam, seperti halnya musibah banjir.
"Sumbangan anggota itu tak hanya uang tunai, tapi ada juga berupa koleksi yang dilelang dan dananya disumbangkan," jelas Reyzaldi.
Dalam hal membeli koleksi baru, mereka juga berburu hingga ke luar negeri. Apalagi saat ini mudah membeli secara online. Sebagaimana pernah mereka patungan untuk membeli beberapa item dari Amerika.
"Tak hanya beli, kami juga pernah jual koleksi keluar negeri antara lain Amerika dan Jerman. Orang bule suka yang sudah dimodifikasi atau custom," katanya.
Menurut Reyzaldi, semua kolektor punya kemampuan memodifikasi koleksi mereka. Modifikasi itu antara lain ganti warna, ganti ban dan lainnya.
Tak heran jika satu item yang awalnya beli Rp30-35 ribu lantas setelah dimodifikasi dan ada yang minat membeli hingga seharga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.
"Ada koleksi kotak korek api yang harganya Rp20-30 juta. Selain karena modifikasinya bagus juga karena faktor langka atau edisi terbatas," papar Reyzaldi.
Pengalamannya pribadi, beli satu item seharga Rp50 ribu. Setelah dimodifikasi ternyata ada kolektor lain yang menawar hingga Rp500 ribu. Namun saat itu ia belum berniat menjual.
"Pernah pula 4 item koleksi saya diminati kolektor lain dan dihargai dengan sebuah sepeda motor," ungkapnya.
Reyzaldi yang punya koleksi cukup banyak bahkan dipajang hingga memenuhi lemari setinggi 2 meter, mengatakan, banyak manfaat melakoni hobi ini, antara lain me-refresh pikiran atau relaksasi diri, menambah teman dan pengetahuan, juga bisa sebagai investasi.
Baca juga: Hampir Dua Jam, Petugas Damkar Banjarbaru Evakuasi Ular Sepanjang 3 Meter dari Kolam Ikan Warga
Cara Merawat Koleksi
Barang-barang koleksi tak bisa hanya dipajang atau sesekali dimainkan. Koleksi itu juga perlu dirawat agar kondisinya selalu bersih dan rapi juga bertahan lama.
Menurut Reyzaldi, cara merawat koleksi diecast tidak sulit. Hanya diperlukan ketelatenan dan pengetahuan merawat yang bisa didapat dari teman kolektor atau referensi lain.
"Secara berkala koleksi dilap. Bersihkan dari debu dan noda yang mungkin ada menempel," jelasnya.
Kemudian kilapkan dengan pengilap sepeda motor agar tampilan glowing dan sedap dipandang. Tentunya perlu kecermatan agar setiap bagian tersentuh pengilap.
Tempatkan beberapa silica gell di tempat penyimpanan koleksi, misal dipajang di lemari atau di kotak. Gunanya agar cat tidak mudah menggelembung karena faktor suhu dan cuaca. (dea)
--
