Tips Sehat
Bobot Tubuh Terjaga Saat Puasa, dr Zaidul Akbar Bagikan Tips Konsumsi Menu Ini Setelah Berbuka
Ahli kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar atau Dokter Zaidul Akbar bagikan tips konsumsi menu sehat saat berbuka puasa jelang Ramadhan 2022.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Puasa diyakini membuat tubuh sehat, namun bisa jadi sebaliknya. Ahli kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar bagikan tips mengonsumsi menu sehat saat berbuka puasa.
Tips Dokter Zaidul Akbar ini menyambut sebentar lagi bulan Ramadhan tiba, umat Islam diperintahkan menjalankan ibadah puasa.
Setelah seharian berpuasa, umat muslim wajib mengakhirinya dengan berbuka puasa di saat matahari terbenam atau masuk waktu maghrib.
Menu apa saja yang seharusnya dikonsumsi agar tubuh tetap sehat dan bobot tetap terjaga?
Baca juga: Kehamilan Bisa Didapat Imbas Rajin Makan Camilan Ini, dr Zaidul Akbar Beber Sejumlah Fakta
Baca juga: Perut Tak Akan Buncit, dr Zaidul Akbar Beri Bocoran Menu Sehat untuk Sarapan yang Mengenyangkan
dr Zaidul Akbar menjelaskan, puasa dapat membuat tubuh sehat dengan memperbaiki pencernaan, namun tetap memerlukan makanan yang dapat menunjang hal itu.
"Perlu bahan baku dari enzim, mineral, dan asam amino yang didapat dari sayur dan buah-buahan," jelas dr Zaidul Akbar dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Bisikan.com.
Sayur dan buah dikatakannya sangat bagus dikonsumsi saat berbuka puasa.
dr Zaidul Akbar kemudian menambahkan, cara konsumsi buah yaitu dipotong-potong, ditambahkan air, perasan jeruk, dan madu secukupnya.
Tak lupa, pada hidangan itu ditambahkan garam secukupnya dan minyak zaitun sedikit. Alternatif selain minyak zaitun bisa diganti minyak biji anggur.
"Lalu diaduk, Anda juga bisa menambahkan chia seed, ini namanya makan, kalau sudah makan ini saran saya tidak usah makan yang lain," ujarnya.
Namun menu ini tidak disarankan bagi ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak di bawah 18 tahun yang memerlukan nutrisi berat.
Diterangkannya, resep tersebut berlaku bagi orang-orang yang kelebihan energi.
"Tandanya apa? Pegang pinggangnya kalau banyak lipatan berarti Anda kelebihan banyak energi," ungkap dr Zaidul Akbar.
Setelah makan menu tersebut namun masih merasa lapar, dr Zaidul Akbar menyarankan untuk mengukus atau merebus sayur-sayuran yang diberi sambal kemudian dimakan setelah shalat tarawih.
Manfaat sayur adalah dapat menggantikan sel-sel yang rusak dalam tubuh. Dalam sayur dr Zaidul Akbar menyarankan untuk menambahkan paprika yang memiliki empat kali lipat kadar vitamin C daripada jeruk.
Ini bertujuan agar tubuh tidak berat untuk persiapan tidur. Selain makan buah juga bisa makan jamur. Jamur dan sayur memiliki kalori yang rendah atau hampir nol kalori sehingga aman dikonsumsi malam hari.
Tak hanya itu, resep lainnya agar tubuh fit bisa mengonsumsi teh dari rempah. Bahan-bahannya yakni ketumbar, serai, dan kayu manis.
Caranya sederhana yakni masukkan semua bahan-bahan itu kemudian diseduh dengan air panas. Didiamkan sebentar kemudian bisa langsung diminum.
Selama puasa, dr Zaidul Akbar menyarankan untuk tidak mengkonsumsi nasi, gula pasir, tepung, susu hewani dan minyak goreng.
Ia turut menyarankan sebelum tidur untuk meminum satu sendok makan minyak zaitun.
Khasiat dari minyak zaitun sendiri memang sangat besar karena bermanfaat untuk mencegah stroke, menyehatkan jantung, menstabilkan gula darah, serta menyehatkan otak.
Jangan lupa selama bulan puasa, asupan protein juga sangat penting. Anda bisa mendapatkan ini dari tempe dan alpukat.
Bila anda tidak dapat lepas dari protein hewani seperti daging ayam, sapi, kambing ataupun ikan, tetap boleh dikonsumsi, namun setelah anda mengkonsumsi buah dan sayur terlebih dahulu sehingga proses pencernaannya dapat berjalan dengan baik.
Minum air putih lebih banyak juga dapat menghindarkan anda dari dehidrasi.
Selain itu Indonesia yang kaya akan rimpang berkhasiat dapat dimasukkan dalam menu sahur dan berbuka puasa.
Misalnya dengan mengkonsumsi jahe, kunyit, kencur, temulawak, serai, daun salam, cengkeh ataupun ketumbar.
Bahan-bahan ini dapat direbus, diseduh ataupun didiamkan semalaman dalam air matang untuk kemudian diminum sarinya untuk memperkuat kesehatan tubuh.
Jang kupas kulitnya, cukup disikat bersih saja.
Simak video selengkapnya: KLIK
Tips Berbuka agar Lambung Aman
Saat tiba waktu berbuka, umat yang menjalankan ibadah puasa memang diperbolehkan makan dan minum. Tapi bukan berarti Anda bisa melahap semua makanan yang diinginkan sekaligus.
Berbuka puasa pun perlu mengikuti langkah-langkah yang benar, karena lambung yang tidak terisi makanan dalam waktu lama cenderung lebih rentan mengalami gangguan pencernaan. Berikut ini tips berbuka puasa yang benar, seperti dikutip dari fasting ygoy.
1. Berbukalah dengan yang Manis
Tahukah Anda, alasan kenapa kita sangat disarankan untuk mengonsumsi makanan manis terlebih dulu saat berbuka? K
arena selama berpuasa, tubuh kehilangan banyak energi dan kurang nutrisi. Gula, atau makanan/minuman yang mengandung gula bisa memberi asupan energi dengan cepat, sehingga tubuh pun cepat kembali segar.
Tapi perhatikan juga konsumsinya, jangan sampai berlebihan dan usahakan gula yang Anda konsumsi alami, yang berasal dari buah-buahan.
Idealnya, Anda disarankan makan tiga butir kurma dan air putih, atau satu cangkir teh manis. Anda pun bisa berbuka dengan buah-buahan seperti melon dan semangka.
2. Hindari Minuman Terlalu Dingin
Hindari minuman yang terlalu dingin. Minuman dingin bisa membuat perut cepat kenyang, sehingga kita kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, yang tidak didapatkan tubuh selama berpuasa.
Akibatnya, tubuh akan cepat lemas saat berpuasa esok harinya.
3. Beri Jeda Waktu untuk Makan Berat
Saat berbuka, biasanya kita cenderung kalap, ingin melahap semua makanan yang tersaji.
Tapi tahanlah keinginan itu. Lambung perlu beradaptasi dengan makanan setelah lebih dari 12 jam kosong. Langsung 'menghantamnya' dengan makanan berat, akan membuat perut 'kaget' dan bisa menimbulkan perut kembung hingga sembelit.
Setelah mengonsumsi makanan manis, berilah jeda waktu bagi lambung untuk mencerna makanan secara perlahan, kira-kira 10-15 menit.
Baru mulai makan makanan berat, misalnya nasi beserta lauk dan sayur. Untuk lebih nyaman, Anda bisa mengonsumsi makanan berat setelah pulang salat Tarawih.
4. Makan Perlahan
Rasa lapar kadang bisa membuat kita kalap sehingga ingin mengunyah makanan lebih cepat agar bisa segera menghabiskan menu berikutnya.
Makan dengan cepat bisa mengganggu kadar gula dalam darah, sehingga Anda akan selalu merasa lapar dan semakin semangat mengunyah makanan.
Otak membutuhkan sekitar 15 sampai 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang.
Makan cepat dapat membuat Anda mengonsumsi makanan berlebihan dan memakan kalori lebih banyak. Tentunya Anda tidak mau, setelah 1 bulan berpuasa, tubuh justru akan jadi lebih gemuk.
Oleh karena itu, makanlah dengan pelan. Mengunyah secara perlahan akan memberi waktu bagi tubuh untuk menyerap glukosa dan kalori yang diperlukan tubuh, tapi mencegahnya agar tidak terserap berlebihan dan menjadikannya lemak.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)