Berita Batola
Petani di Jejangkit Batola Keluhkan Mahalnya Harga Pupuk, Kini Per Sak Capai Rp 600 Ribu
Mahalnya harga pupuk non subsidi belakangan ini cukup dikeluhkan petani di Kabupaten Barito Kuala.
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Mahalnya harga pupuk non subsidi belakangan ini cukup dikeluhkan petani di Kabupaten Barito Kuala.
Disampaikan M Yamani, Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Jejangkit, untuk pupuk Urea per sak 50 kg mencapai 600 ribu rupiah. Berbeda jauh dibandingkan harga pupuk subsidi yang berkisar separuhnya.
Harga yang mahal ini membuat sejumlah petani urung membeli dan memilih menunda pemupukan pada padi yang ditanam.
"Untuk pupuk subsidi, di kelompok tani kami masih belum mendapatkan, karena belum menyetor uang tebusan," ungkap Yamani. Senin (28/3/2022).
Baca juga: Tertinggi Sepanjang Sejarah, Pupuk Kaltim Catatkan Laba Senilai Rp 6,17 triliun
Baca juga: Harga Pupuk Non Subsidi Mahal dan Langka, Petani Banjar Kalsel Pilih Tidak Pakai Pupuk
Ia pun menambahkan, stok pupuk subsidi dari pemerintah tersebut ada, namun guna mendapatkannya, petani harus menyetorkan uang terlebih dahulu.
Sementara waktu, petani yang ada di kelompoknya pun membeli pupuk secara eceran guna memenuhi keperluan mendesak. (Banjarmasinpost.comid/Muhammad Tabri)
