Ekonomi dan Bisnis

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Pupuk Kaltim Catatkan Laba Senilai Rp 6,17 triliun 

Sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mencatatkan laba senilai Rp 6,17 triliun

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
istimewa
Direktur Utama Pupuk Kaltim (dua kiri) bersama Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman (kiri), Direktur Operasi dan Produksi Hanggara Patrianta (dua kanan) dan SEVP Business Support Meizar Effendi (kanan) saat menyampaikan paparan kinerja Pupuk Kaltim Tahun 2021.  

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mencatatkan laba senilai Rp 6,17 triliun atau tertinggi sepanjang sejarah, dengan kinerja produksi yang juga terus mengalami peningkatan signifikan.

Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan, Pupuk Kaltim saat ini berada dalam fase pertumbuhan kedua dengan fokus perusahaan pada pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Diakuinya pandemi masih memberikan dampak bagi kondisi ekonomi dan pasar yang dinamis selama 2021.

Namun, sebagai perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan, PKT terus menerapkan strategi inovasi bernilai tambah yang berbasis risiko, termasuk melalui diversifikasi usaha. 

Baca juga: Harga Pupuk Non Subsidi Mahal dan Langka, Petani Banjar Kalsel Pilih Tidak Pakai Pupuk

Baca juga: Harga Pupuk Naik di Kalsel, Fakultas Pertanian ULM Minta Pengawasan Ketat pada Distribusi

Baca juga: Petani di Kabupaten Hulu Sungai Utara Berharap Harga Pupuk dan Herbisida Segera Turun

“Melalui langkah strategis yang didukung pengelolaan risiko dan operasional yang baik, PKT mampu menghadapi tantangan dan menjadikannya peluang yang memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan,” katanya, Jumat (25/3/2022).

Dijelaskannya, PKT akan bertransformasi melalui strategi jangka panjang yang dinamai growth strategy, dengan fokus pada 3 pilar utama, yakni keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur.

Kemudian, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia dan gas alam serta energi terbarukan, keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.

Lebih lanjut, strategi diversifikasi usaha yang dilakukan PKT juga tidak hanya terfokus pada potensi bisnis, melainkan juga berbasis pada energi terbarukan.

Hal ini dilakukan seiring dengan komitmen perusahaan untuk memimpin transformasi industri petrokimia menjadi industri hijau. 

Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta, menambahkan berbekal kapabilitas perusahaan dalam hal produksi dan teknologi, PKT tengah bertransformasi menjadi pelaku industri petrokimia yang berorientasi pada efisiensi energi dan diversifikasi usaha.

Salah satu yang menjadi fokus perusahaan yaitu pengembangan komoditas bisnis baru dengan menerapkan praktik ekonomi sirkular dan memanfaatkan emisi produksi, seperti pengembangan soda ash yang diolah dari bahan baku amoniak dan CO2 yang dihasilkan dari proses produksi pupuk PKT.

Selain itu, dengan beralih kepada bahan baku energi terbarukan, PKT juga dapat menjamin keberlanjutan perusahaan, yang tentunya berorientasi pada penerapan prinsip ESG (environmental, social, governance).

Ke depannya dalam hal diversifikasi usaha dan ekspansi, PKT juga akan terus mengembangkan bisnis di sektor hilir petrokimia berbasis gas alam.

Melalui hilirisasi, komoditas tersebut akan memiliki nilai tambah yang semakin tinggi, seperti hilirisasi amoniak yang dapat meningkatkan nilai tambah.

Baca juga: Harga Pupuk Mahal Bikin Gusar, Petani di Banjarbaru Berharap Pemerintah Bantu Supaya Murah

Selama pandemi, PKT telah membuat 16 aplikasi dan berhasil meningkatkan produktivitas hingga 141%.

Kedepan, pihaknya optimis dapat menjamin keberlanjutan perusahaan dan mampu mendominasi pasar Asia Pasifik pada 5 tahun ke depan.

Selain itu, kedepannya PKT akan terus memaksimalkan peran strategisnya mengingat peran vital pelaku industri pupuk bagi ketahanan pangan dan katalisator ekonomi,” tandas Rahmad. (Banjarmasinpost /Nurholis Huda)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved