Berita Banjarbaru
Menteri Agama Yaqut Saat di Kota Banjarbaru Isyaratkan Kabar Baik untuk Haji
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, saat ke Asrama Haji Embarkasi Haji di Kota Banjarbaru mengisyaratkan kabar baik nasib haji Indonesia.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengisyaratkan akan ada kabar baik terkait nasib haji Indonesia yang sudah dua tahun tak bisa diselenggarakan.
Hal itu ia sampaikan saat kunjungan ke UPT Asrama Haji Embarkasi Haji di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (31/3/20222).
Agendanya, dalam rangka silaturrahmi dengan tokoh agama, pemimpin pondok pesantren, pengasuh majelis taklim, dan aktor intelektual kerukunan umat beragama.
"Ada harapan sebenarnya, tetapi kami tidak bisa umumkan sebelum mereka mengumumkan. Mudah-mudahan harapan baik ini dapat bersambut dan kerinduan kita atas Tanah Suci bisa segera terobati," urainya saat sambutan.
Mengobati kerinduan masyarakat yang ingin berhaji, Yakut menyarankan agar masyarakat memilih umrah lebih dulu.
Baca juga: Tokoh Adat dan Pemuka Agama di Kalsel Serentak Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional Perangi Radikalisme
Baca juga: Buka Konbes XXV GP Ansor di Banjarbaru Kalsel, Gus Yaqut Minta Kongres XVI Segera Dilaksanakan
"Sekarang, umrah sudah dibuka jadi bisa piknik saja dulu ke arafah, karena umrah tidak harus wukuf," ujarnya.
Sebelumnya, diungkapkan Yakut, pada 10 hari lalu bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi serta Gubernur Mekkah yang merupakan pemangku kebijakan haji. Dirinyamengupayakan agar jemaah haji Indonesia bisa berangkat.
"Saya sampaikan kepada beliau-beliau, jemaah Indonesia sudah lama menunggu agar bisa berziarah ke Tanah Suci. Rata-rata masa tunggu jemaah haji Indonesia 40 tahun, paling lama di Kalsel ini 36 tahun. Dijawab oleh mereka, Malaysia masa tunggu hajinya 141 tahun," urai Yakut.
Kabar Malaysia yang masa tunggunya 141 tahun, ujar Yakut, cukup menghibur. Karena, Indonesia hanya 40 tahun. Namun ia mengaku tetap meminta agat Arab Saudi bisa membuka lagi pintu haji bagi dunia.
"Saya minta, sebagaimana orang perlu, saya rayu habis-habisan agar jemaah Indonesia bisa melaksanakan haji. Masyarakat Indonesia mengganggap haji adalah kerinduan, obat rindu adalah perjumpaan. Dan saya cuma dikasih senyum bapak ibu sekalian dan dijawab Insya Allah," tambahnya.
Baca juga: Lima Bulan Sudah Premium Menghilang, Kini di Eceran Hanya Ada Pertalite dan Pertamax
Baca juga: Mahasiswa Ajak Pedagang Berpartisipasi Menuntut DPRD Kalsel Tuntaskan Persoalan Minyak Goreng
Ia meminta agar semua calon jemaah haji Indonesia agat bisa turut memanjatkan doa agat Arab Saudi bisa segera membuka negaranya untuk jemaah haji di seluruh dunia.
Berdasarkan data Kanwil Kemenag Kalsel, jumlah pendaftar calon jamaah haji sebanyak 131.667 orang. Jika dibagi kuota keberangkatan haji Kalsel sebanyak 3.818 orang, masa tunggu berangkat ke Tanah Suci selama 36 tahun.
Sementara mitigasi untuk keberangkatan haji tahun 2022 ini ujar Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag, Rusbandi sudah dilakukan Kemenag, yakni ada tiga langkah yang disiapkan.
Pertama, jika bisa diberangkatkan dengan kuota penuh, di Kalsel sebanyak 3.818 orang. Kedua, jika kuota terbatas akan diutamakan kepada calon jemaah mana saja.
"Ketiga, dibatalkan. Kalau dibatalkan, kan seperti tahun kemarin juga pengumumannya," ujarnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
