Mengulik Benda Kuno di Pantai Takisung

Pengunjung dari Bluru Ini Tertegun Melihat Benda Mirip Setum di Takisung, Dikira Barang Rongsokan

Benda kuno yang berada di kawasan Pantai Takisung di Desa Takisung, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) 

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
MENGAMATI - Sulanjari, pengunjung Pantai Takisung mengamati benda mirip setum yang teronggok dekat kaki pesanggaran di Pantai Takisung, kemarin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Hingga kini belum ada catatan yang jelas mengenai ihwal atau asal usul benda kuno yang berada di kawasan Pantai Takisung di Desa Takisung, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Bahkan para pengunjung pantai ternama di Tala berjarak 22 kilometer dari Kota Pelaihari (ibu kota Tala) itu pun umumnya tidak ngeh atau tidak menyadari keberadaan benda berwarna kecokelatan tersebut.

Sulanjari misalnya. Warga Desa Bluru, Kecamatan Batuampar (Tala) ini mengaku telah cukup sering bertamasya ke Pantai Takisung bersama keluarga. Namun tak pernah mengetahui benda itu.

"Sering padahal lewat dekat benda itu, tapi selama ini tak pernah memperhatikannya, apalagi mendekatinya. Ya memang pernah saja sih melihatnya sepintas, saya kira barang rongsokan," ucap Sulanjari, dua hari lalu saat berada di Pantai Takisung.

Baca juga: Mirip Roda Setum, Benda Ini Teronggok Dekat Pesanggrahan di Pantai Takisung Tanahlaut Kalsel

Baca juga: Benda Mirip Roda Setum di Takisung Kalsel, Ada Tulisan Barford dan Perkins Peterborough Oil 1763

Baca juga: Dimungkinkan Milik Belanda, Benda Mirip Setum di Takisung Kalsel untuk Bangun Jalan ke Pelaihari

Ia tertegun ketika kemudian saat kemarin mencoba mendekati benda itu dan mencermatinya. "Sepertinya memang benda masa lalu ini kalau dilihat tulisannya dan ada angka 1763, bisa jadi itu tahun pembuatannya. Wah, sangat tua banget usianya," sebutnya.

Terpisah, Kepala Desa Takisung H Mahlan menuturkan sepengetahuanya benda tersebut bukan peninggalan Belanda. 

"Dulu sekitar 45 tahun silam pernah Sipur bekerja di kampung kami menimbun meratakan tanah di sekitar lokasi benda itu. Alatnya ditarik saja oleh sekitar empat orang. Entah mengapa kemudian alatnya ditinggal," ucapnya, Minggu (3/4/2022).

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved