Ekonomi dan Bisnis
Sebut Pemerintah Banyak Beri Subsidi, Menteri ESDM : Solar Subsidi jangan sampai Bocor
Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta agar solar subsidi tepat sasaran atau tidak bocor karena subsidi adalah dana pemerintah untuk warga kurang mampu
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJAR - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, merespon keluhan-keluhan di lapangan, terutama soal suplai BBM terkhusus yang subsidi.
Dia menegaskan bahwa solar subsidi maupun pertilte harus diberikan kepada warga yang tepat sasaran. Karena subsidi itu adalah dana pemerintah untuk warga yang kurang mampu dan yang memerlukan.
"Solar subsidi setiap tahun memang jatahnya sudah ditentukan, seharusnya mereka yang tidak berhak tidak memanfaatkan solar bersubsidi, karena disapiritas sangat tinggi. Bedanya, antara yang tidak subsidi bedanya Rp 8 ribuan lebih murah yang subsidi. Artinya selama ini pemerintah memberikan banyak subsidi terkait ini dan jangan sampai ada bocor," kata
Arifin Tasrif, di sela acara pemantauan SPBU di Kalsel, Kamis (7/4/2022).
Karena itu, sambung Arifin Tasrif, pihaknya mengimbau masyarakat yang sudah mampu jangan menggunakan yang non-subsidi. Sehingga subsidi betul-betul tepat sasaran.
Baca juga: Menteri ESDM Disambut Antrean Truk di SPBU Astambul, Kaget Solar Sering Kosong di Banjarmasin
Baca juga: Bongkar Penyalahgunaan BBM, Polresta Samarinda Amankan 1.000 Liter Solar Subsidi
"Faktanya banyak juga mobil-mobil yang tangkinya besar, dan ini harus ada aturan. Pertamina selalu berusaha untuk bisa memonitor ini. Beberapa waktu lalu memang ada permintaan mendadak meningkat, karena ada kegiatan ekonomi yang meningkat. Kedepan ini mudah-mudahan bisa kita kendalikan. Sehingga suplai untuk kendaraan yang memang berhak mendapatkan solar subsidi bisa dipenuhi, " harap Menteri.
Kuota Cukup.
Menurut Tasrif, soal kuota BBM, pihak kementerian ESDM sudah berkoordinasi dengan Pertamina.
"Soal kuota diupayakan supaya cukup, insya Allah cukup sampai lewat idulfitri. Asal tdak ada yang membeli berlebihan. Untuk mencukupi dan kalau diperlukan kita tambah kuotanya, karena perkirakan kebutuhan besar, di atas 10 persen dengan hitungan secara keseluruhan," jelasnya.
Termasuk tambahan solar subsidi juga, lanjutnya, yang penting semua masyarakat juga mengawasi jangan sampai subsidi ini sampai jebol.
"Kalau misal harga minyak mentah bisa rata-rata 100 dolar, subsidinya bisa sampai Rp 300 triliun. Pemakaian saat ini sudah over kuota sekitar 10 persen," ujarnya.
Karena ini soal dana besar dari pemerintah maka pihaknya juga akan mengevaluasi penyaluran di SPBU.
Termasuk pompa pengisian bahan bakar minyak untuk diperbaiki dan ditera ulang. Selain itu waktu pengisiannya tata letaknya, supaya mempercepat proses pengisian dan mengurangi antrean panjang.
Harga BBM Termurah di ASEAN.
Menteri Arifin juga menyentuh soal harga minyak dunia yang dipengaruhi perang Rusia dan Ukraina.
Karena itu harga minyak dunia juga meningkat. Termasuk di seluruh dunia melonjak pesat.
Baca juga: Polda Kalsel Tangkap 8 Pelaku Penyalahgunaan Solar, Pelaku Gunakan Jerigen Hingga Modifikasi Tangki
“BBM di Indonesia ini paling murah dibandingkan dengan negara-negara di Asean, bisa dua sampai tiga kali lipat,” ujarnya.
Arifin membandingkan tarif Pertamax di Indonesia sekarang dengan sejumlah negara Eropa. Semisal di Inggris harganya Rp44 ribu lebih, di Jerman Rp60 ribu. Meski per kapitanya beda, tapi minyak sama, minyak kita beli. Jadi itu harus bisa dipahami juga,” jelasnya. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)