Ramadhan 2022
Hukum Membaca Doa Kamilin Usai Tarawih di Ramadhan 2022, Buya Yahya Ingatkan Hal Berikut
Hukum membaca Doa Kamilin diungkap Buya Yahya. Mengandung permohonan kebaikan.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Rabbil malaikati war-ruh
Artinya: Yang menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.
Hukum Membaca Doa Kamilin
Buya Yahya menjelaskan soal doa, ada doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan jelas mendapatkan kesunnahannya.
Baca juga: Kunjungan di Wisata Religi Pulau Datu Sepi Saat Ramadan, Juru Kunci Sebut Momen Ini Paling Ramai
"Tapi ada lagi doa yang dibuat oleh diri kita sendiri. Kalau doa yang dibuat sendiri itu tidak boleh lalu disebut bid'ah atau haram, maka semua orang melakukan keharaman. Ya Allah semoga anakku shaleh rizkinya banyak, Nabi tidak pernah mengajarkan hal itu," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Ia mengingatkan untuk melihat makna dari doa tersebut, dalam hal ini adalah doa kamilin yang bermakna positif untuk penyempurnaan iman.
Buya Yahya pun merasa heran ada yang mengharamkan doa kamilin.
"Itu biasanya orang yang sok hebat atau sok hadist. Siapa yang melarang kita membuat doa, asal maknanya benar," paparnya.
Terkait dalil doa kamilin, menurut Buya Yahya ada dalilnya jika diuraikan satu per satu. Hanya jasa tidak ada nash Nabi menjelaskan doa kamilin.
Ada berbagai dalil yang bisa dijadikan patokan dalam doa kamilin, di antaranya doa minta tambah iman, doa penegak shalat, doa membayar zakat, dan lain-lain.
"Semua ada dalilnya kalau dirinci. Saya suka mendengar bid'ah doa tarawih itu. Apa yang salah dari maknanya, kalau ada yang salah dari maknanya dihapus saja. Minta surga, bisa minum air susu surga masa tidak boleh, aneh, semoga Allah mengampuni orang-orang aneh seperti itu," ucap Buya Yahya.
Buya Yahya menambahkan membaca doa kamilin bukan suatu dosa. Maka membaca doa kamilin hukumnya boleh karena mengandung makna yang baik.
Ia pun merasa sedih banyak orang yang mudah memvonis sesuatu dianggap sesat, bid'ah, dan haram.
"Selagi maknanya tidak salah, maka doa itu boleh dipanjatkan, doa kamilin maknanya sesuai dengan keagungan bulan Ramadhan, dan itu indah," pungkas Buya Yahya.
Baca juga: Volume Sampah di Banjarmasin Mengalami Peningkatan saat Ramadan