Wisata Kalsel
Kunjungan di Wisata Religi Pulau Datu Sepi Saat Ramadan, Juru Kunci Sebut Momen Ini Paling Ramai
Memasuki Ramadhan 2022, wisata religi Pulau Datu di Desa Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalsel sepi pengunjung
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Seperti objek wisata lainnya, wisata religi Pulau Datu di Desa Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), juga telah dibuka kembali sejak beberapa waktu lalu seiring melandasinya corona virus diseases (covid-19).
Kunjungan pun juga mulai mengalir. Namun sementara selama bulan suci Ramadan 1443 hijriyah saat ini kunjungan sepi.
Penuturan sejumlah warga setempat, Minggu (10/4/2022), memang selama ini saat bulan puasa minim orang yang datang berwisata.
Namun setelah selesai bulan suci Ramadan dan masuk ke bulan Syawal, kunjungan kembali mengalir. Bahkan pada bulan yang saling beranjangsana bermaaf-maafan tersebut, kunjungan cukup ramai.
Baca juga: Tenangkan Publik, Juru Kunci Makam Datu Pamulutan Pulau Datu Tala Rilis Video Klarifikasi
Baca juga: Juru Kunci Pulau Datu Tanahlaut Tutup Usia, Para Penziarah pun Turut Berduka
Baca juga: Wisata Kalsel, Beberapa Sudut di Pulau Datu Sajikan Panorama Menawan, Jadi Tempat Swafoto
"Pada hari kedua bulan Syawal Pulau Datu sudah ramai pengunjung yang berziarah ke makam Datu Pamulutan," papar Saiful Bahri, juru kunci Makam Keramat Datu Pamulutan.
Dikatakannya, pada hari pertama Syawal atau hari raya Idulfitri, warga masih sibuk bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak kerabat. Karena itu baru pada hari kedua sebagian warga biasanya mulai jalan-jalan, termasuk berziarah ke makam-makam keramat.
"Dulu saat kondisi normal kalau pada hari kedua syawal pengunjung yang datang bisa sampai 3.000-an orang. Kapal penyeberangan jalan terus tanpa henti menyeberangkan dan mengantarkan balik pengunjung," paparnya.
Baca juga: Wisata Kalsel, Pulau Datu Merupakan Tempat Makam Ulama Besar Sekaligus Pengusir Penjajah
Guru Ipul begitu Saiful Bahri biasa disapa menuturkan biasanya kunjungan selama bulan Syawal terus ramai hingga akhir. Pada bulan-bulan berikutnya juga tetap mengalir, terutama akhir pekan atau pada hari libur.
Tarif penyeberangan dikatakannya tetap sama yakni sekitar Rp 150 ribu pulang pergi per kelotok. Kapasitas saat ini dibatasi oleh Dinas Perhubungan Tala demi keselamatan pengunjung yakni hanya sepuluh orang dari semula hingga 15-18 orang.
(banjarmasinpost.co.id/roy)